Senin 05 Apr 2021 14:48 WIB

Tokoh Perubahan Republika 2020: Koh Steven Indra Wibowo

Harta datang dari Allah, begitu prinsip Koh Steven --Tokoh Perubahan Republika 2020

Pendiri Mualaf Centre Indonesia Steven Indra Wibowo berfoto untuk Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2020.
Foto:

Anda pernah bekerja di perusahaan riset di Singapura, bagaimana pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki itu membantu menentukan langkah penanganan pandemi?

Alhamdulillah, itu salah satu yang Allah titipkan ke saya. Kebetulan kerja di perusahaan riset, saya researcher certified Esomar. Jadi, benar-benar kita dididik cara yang baik. Saya hanya membelokkan sedikit dari riset market ke riset sosial, metodologinya saya buat sendiri, saya cari data sendiri.

Jadi, orang butuh ini, orang butuh ini, Kalimantan butuh ini, Bali butuh ini, kita riset. Jadi, mau tidak mau ilmu itu terpakai. Alhamdulillah, banyak inside baru dengan menggunakan ilmu itu.

Dalam memberikan bantuan, pihak-pihak mana saja yang menjadi sasaran penerima?

Kalau APD, jelas layanan kesehatan dan tenaga kesehatan. Namun, untuk sembako dan lain-lain, saya hanya sekitar 15 persen di kota besar. Sisanya 80 persen lebih ke daerah-daerah. Bahkan, sekitar 40-50 persen very rural area, daerah-daerah yang masyarakatnya masih jarang menggunakan ponsel.

Karena mereka terdampak tidak langsung. Walau Covidnya tidak di sana, pergerakan ekonomi melambat, mereka kena dampak. Saya pikir daerah-daerah itu kurang terlihat media. Saya tidak mengecilkan artis-artis medsos. Namun, mungkin mereka butuh bukti video-video atau foto-foto untuk menyumbang.

Saya pikir, saya tidak butuh itu. Kadang-kadang distribusi bantuan itu saya cuma bertiga, ada sopir satu, kenek satu, dan saya. Saya pikir Allah punya kamera yang jauh lebih baik daripada kamera-kamera media sosial.

photo
Pendiri Mualaf Centre Indonesia Steven Indra Wibowo berfoto untuk Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2020. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Bantuan berupa hazmat, masker, dan lain-lain apakah diproduksi sendiri?

APD semua produksi sendiri, termasuk membantu masyarakat karena akhirnya mereka mengundang teman-temannya, tetangga-tetangganya, saudara-saudaranya yang mereka dirumahkan karena Covid-19. Mereka kita ajari jahit, kita ajari buat APD standar. Alhamdulillah, setiap orang mendapat bagiannya masing-masing untuk berperan.

Apa saja program yang sedang dikerjakan saat ini dan rencana ke depan terkait penanganan pandemi?

Saya masih ada program sembako, ada beberapa lahan pertanian yang sudah kita beli dari masa tanam. Saya beli lahan karena di sana ada kesempatan terbuka untuk orang lain kerja, tidak melibatkan tengkulak, langsung ke petani. Itu sekaligus untuk ketahanan pangan.

Tidak besar targetnya, paling 40-50 ton per bulan, dibanding penduduk Indonesia yang mungkin butuh makan. Saya bergerak supaya orang lain mengikuti, tidak perlu kamera, tidak perlu medsos, tidak perlu diliput. Saya yakin kalau kita bantu urusan orang di dunia, Allah akan bantu urusan kita.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement