Senin 05 Apr 2021 14:21 WIB

Disdik Jabar Targetkan SMK Bangun Desa DIikuti Semua Sekolah

Diharapkan setiap SMK di Jabar minimal dapat mendampingi dua desa binaan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
 Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), mendorong siswa-siswi SMK untuk turut andil dalam memajukan desa. (ilustrasi)
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), mendorong siswa-siswi SMK untuk turut andil dalam memajukan desa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), mendorong siswa-siswi SMK untuk turut andil dalam memajukan desa. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, hal tersebut dapat ditempuh melalui program SMK Membangun Desa.

Program ini baru diresmikan di SMK Karya Nasional, Kabupaten Kuningan, akhir pekan lalu. Yakni, SMK Karya Nasional sudah menjalin kerja sama dengan 27 desa di Kabupaten Kuningan. Kerja sama tersebut pun sudah mendapat izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baca Juga

Adapun kerja sama yang terjalin di antaranya Program Gerebeg Mesjid, pelatihan kewirausahaan bidang webpreneur dan teknologi pengelasan, dan pelayanan service alat dan mesin pertanian. "Ke depan saya berharap dan optimistis progam SMK Membangun Desa diikuti oleh semua SMK di Jabar," ujar Dedi Supandi, kepada wartawan Senin (5/4).

Menurut Dedi, nantinya setiap SMK di Jabar minimal dapat mendampingi dua desa binaan. Sehingga setiap peserta didik yang tengah melaksanakan ujian praktek dapat melakukannya di desa. Dengan begitu, maka turut mendorong perpaduan potensi dan sumber daya manusia yang ada di pedesaan.

Dedi menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan SMK dengan desa, di antaranya digitalisasi pelayanan desa, mengajarkan keahlian berdasarkan kompetensi yang diajarkan di sekolah kepada masyarakat, dan pembangunan infrastruktur. "Digitalisasi pelayanan desa ini artinya kalau desa belum punya internet, harus dilakukan percepatan. Ajarkan dan terapkan pelayanan desa berbasis digital," katanya.

Baca juga : Tokoh Perubahan Republika 2020: Koh Steven Indra Wibowo

Dedi menilai, dengan mengajarkan kompetensi keahlian yang diajarkan sekolah kepada masyarakat diharapkan dapat menjadi pelecut potensi SDM yang ada di desa. Misalnya, kalau kompetensi SMK tersebut di bidang otomotif, maka bisa mengajarkan kepada masyarakat hingga suatu saat dapat membuka bengkel.

"Dengan begitu maka ada upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi. Atau siswa SMK yang paham dengan teknik las misalnya, silakan mengajarkan kepada masyarakat," katanya.

Dedi menjelaskan, siswa-siswi SMK juga dapat terlibat dalam pembangunan infrastruktur di desa. Dengan demikian, maka turut menyokong program gerakan membangun desa yang digaungkan pemerintah.

"Anak SMK bisa memberikan sentuhan pada infrastruktur yang dibangun. Mulai dari desain dan pembagunannya," katanya.

Dedi pun mengapresiasi inisiator gerakan SMK Membangun Desa, yakni Direktur Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI), Dr. Marlock.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement