Jumat 02 Apr 2021 15:56 WIB

Pengamat: Tren Dunia, Politikus Senior Maju Capres 

Namun, mereka masih melihat perkembangannya mengingat Pilpres 2024 masih jauh.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Analis Politik, Hendri Satrio yang biasa dipanggil Hensat.
Foto: Kementan
Analis Politik, Hendri Satrio yang biasa dipanggil Hensat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Paramadhina Hendri Satrio menilai, tren dunia saat ini, politikus senior kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden. Tren ini juga bisa masuk dan diikuti Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

"Justru kalau dari tren di dunia, para senior, jago-jago lama, jago-jago tua itu justru pada jadi (Presiden). Mahatir (Malaysia), Joe Biden (Amerika), itu kan jago-jago tua. Jadi, bisa saja tren di dunia itu berimbas ke Indonesia," kata Hendri, Jumat (2/4).

Pada pilpres 2024 nanti, ujar Hendri, tidak menutup kemungkinan Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto dan Megawati akan kembali maju dari PDIP. Kemudian ada juga Jusuf Kalla yang bisa saja kembali maju pada pilpres 2024.

"Jadi pak Jusuf Kalla, Megawati, Prabowo, itu kemudian juga ikut dalam Pilpres 2024. Kan Prabowo dan Megawati punya kans untuk itu. Karena mereka Ketua Umum partai politik," jelasnya.

Sedangkan mengenai kemungkinan majunya Puan Maharani dari PDIP ataupun Sandiaga Uno dari Gerindra, menurut Hendri masih sangat jauh dan masih harus melihat perkembangan. "Masih jauh sih, ini pasti akan melihat berbagai perkembangan dulu, kalau Gerindra ya Prabowo pasti yang diajukan, tapi kan kita lihat saja, bisa saja Prabowo mendorong Sandiaga walaupun kecil sih kemungkinannya," tuturnya.

Sedangkan menanggapi nama-nama kepala daerah yang muncul dalam hasil survei, Hendri justru berbeda pendapat. Menurutnya, yang memiliki peluang besar adalah ketua partai atau menteri daripada kepala daerah. Pasalnya, mereka sudah memiliki kendaraan politik sendiri daripada kepala daerah.

"Kalau saya lebih mengunggulkan para menteri ketimbang kepala daerah, karena kepala daerah ada jeda waktu kosong di 2022-2023 pas mereka abis (masa jabatannya) jadi memang kalau kans ketua parpol seperti Erlangga, Prabowo, Syaikhu, Cak Imin, Megawati, AHY, itu pasti lebih besar jadi calon presiden karena kendaraannya sudah punya," ucapnya.

Kendati demikian, tambahnya, hasil survei ini akan terus berkembang karena pilpres masih sangat jauh di 2024. "Pasti akan terus fluktuatif untuk peta pencapresan ini, apalagi masih jauh 2024 tapi memang wajar kalau yang diunggulkan itu adalah para ketua partai," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement