Kamis 01 Apr 2021 06:45 WIB

Bio Farma Siap Gunakan Fasilitas Baru

Tambah Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Petugas melakukan bongkar muat envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (25/3). Sebanyak 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero) untuk selanjutnya diproses mulai 4 April mendatang. Hingga saat ini, total vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia sebanyak 47,1 juta dosis. Foto:Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas melakukan bongkar muat envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (25/3). Sebanyak 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero) untuk selanjutnya diproses mulai 4 April mendatang. Hingga saat ini, total vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia sebanyak 47,1 juta dosis. Foto:Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Sebanyak 20,5 juta dosis vaksin Covid-19 sudah didistribusikan ke seluruh Provinsi di Indonesia. Vaksin tersebut berasal dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca serta vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac. Menurut Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini  adalah 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi dan 53,5 juta dosis bulk dari Sinovac. 

“Total bulk yang sudah kami terima adalah sejumlah 53,5 juta dosis, yang  kami terima dalam 4 kali kedatangan, dan sudah  kami proses produksi sejak 13 Januari 2021 lalu dan diperkirakan menjadi sekitar 42 juta dosis, dan per 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis”, ujar Bambang, Rabu (31/3).

Menurutnya, dalam upaya terus membantu memenuhi kebutuhan program vaksinasi pemerintah, Bio Farma tengah melakukan usaha percepatan dan penambahan kapasitas produksi vaksin Covid-19 dengan menggunakan fasilitas produksi gedung No 43 yang baru saja mendapatkan sertifikasi CPOB dari BPOM. Sehingga, mulai 30 Maret sudah bisa digunakan untuk produksi, dimana produksi sebelumnya hanya bisa dilakukan di fasilitas produksi Gedung No 21. 

Bambang mengatakan, dengan demikian pada bulan April 2021 diperkirakan stok vaksin bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis, dimana sebelumnya  hanya 7,9 juta dosis. Namun peningkatan kapasitas produksi ini juga masih tergantung pada supply bulk vaksin yg akan datang.

Untuk diketahui, Bulk Sinovac yang akan datang sampai Juli 2021 adalah sebanyak 140 juta dosis yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap. Serta, dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bulk pada bulan Apri 2021 yang tentunya akan segera diproses untuk  menambah stok vaksin  berikutnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement