REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Tantangan dan keterbatasan di masa pandemi Covid-19 ini masih membatasi gerak masyarakat untuk dapat bekerja, termasuk para perempuan Indonesia yang merasa terhambat untuk meraih usaha secara mandiri.
Untuk itu, PT Danareksa (Persero) bekerja sama dengan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa memberikan dukungan untuk membantu perempuan Indonesia memiliki keterampilan yang dapat mendorong mereka agar dapat mandiri serta membantu perekonomian keluarga yang terdampak pandemi dengan mengadakan pelatihan pengolahan pangan.
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi 29,12 juta angkatan kerja karena Pemutusan Hubungan Kerja atau jam kerja yang lebih singkat dengan persentase angkatan kerja yang terdampak sebesar 14,28 persen (dari total angkatan kerja sebanyak 203,97 orang).
Melihat fakta ini, Danareksa pun berupaya untuk menumbuhkan jiwa mandiri dan kewiraswastaan bagi para perempuan yang turut memiliki peran penting dalam keluarga untuk dapat menjadi penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke depannya.
Putu Dewika Angganingrum, selaku Corporate Secretary PT Danareksa (Persero) menjelaskan, saat ini peran perempuan tidak hanya terbatas pada urusan domestik, mereka dapat bekerja dan turut menopang perekonomian keluarga serta tetap menjalani peran menjadi ibu rumah tangga. Melalui pembekalan keterampilan ini, Danareksa berharap untuk dapat mendorong para perempuan Indonesia untuk terus berkembang demi menciptakan peluang khususnya di bidang pengolahan pangan.
“Kami di Danareksa menyadari pentingnya peran perempuan, khususnya para ibu yang turut menjadi fondasi serta dukungan terbesar bagi keluarganya. Kondisi yang tak pasti dan terbatas di tengah pandemi Covid-19 ini menuntut kita untuk semakin kreatif dalam bertahan. Kerja sama dengan Insititut Kemandirian Dompet Dhuafa ini merupakan salah satu wujud dari dukungan Danareksa untuk para perempuan Indonesia agar memahami pengolahan pangan di tengah tantangan pandemi Covid-19,” kata Dewika dalam rilisnya, Kamis (1/4).
Kegiatan pelatihan pengolahan pangan ini dilakukan secara bertahap selama tiga kali dengan peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Tangerang, Banten. Selain mendapatkan pelatihan produksi, peserta juga dibekali dengan pelatihan teknik pengemasan serta pemasaran yang menarik agar mereka juga dapat memasarkan produk yang dibuat. Ke depannya, Danareksa juga berencana untuk melanjutkan pelatihan ini, termasuk ke wilayah Indonesia lainnya guna menjangkau lebih banyak lagi perempuan Indonesia.
Adapun kegiatan pertama diadakan pada tanggal 14 Januari 2021 di Khadijah Learning Centre, Karawaci dengan kegiatan pengolahan pangan berbasis terigu. Lalu, tahap kedua dilakukan pada tanggal 10 Februari 2021 di Desa Ciderum, Bogor, dengan memberikan pelatihan pengolahan pangan berbahan dasar buah pala dan ceker ayam. Untuk tahap akhir yang dilangsungkan hari ini, 31 Maret 2021 di Gedung Wakayapa, Karawaci, Tangerang, para peserta diberikan pelatihan pengolahan pangan berbahan dasar singkong dan pisang.
Pada kesempatan yang sama, Abdurrahman Usman selaku Direktur Institute Kemandirian Dompet Dhuafa, mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 ini tentunya menjadi tantangan yang tidak mudah. Namun, kami harap para peserta tetap dapat melihat potensi yang ada. Kerja sama dengan Danareksa ini diharapkan dapat membantu para peserta mengaplikasikan ilmu yang didapat dan menjalankannya secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi mereka," kata Abdurrahman.
Menutup rangkaian acara pelatihan ini, Dewika menjelaskan kegiatan pemberdayaan perempuan ini merupakan salah satu kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berkelanjutan dari Danareksa. “Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Danareksa untuk menggerakan dan menumbuhkan bibit UMKM baru yang dapat membantu menggerakan roda perekonomian di Indonesia, sekaligus memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan agar dapat memiliki keterampilan yang mendatangkan peluang serta manfaat baru untuk ekonomi mereka," ujar Dewika.