REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry mengomentari soal serangan yang diduga dilakukan oleh terduga teroris di Markas Besar (Mabes) Kepolisian, Rabu (31/3). Herman menyebut, serangan tersebut menjadi sinyal darurat bagi Polri, BNPT, dan BIN mengingat dua aksi teror telah terjadi secara beruntun selama seminggu terakhir.
"Saya sebagai Ketua Komisi III meminta kepada Polri dan BNPT sebagai mitra kami untuk memperkuat fungsi intelejen dalam mendeteksi kejadian serupa dikemudian hari," kata Herman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3).
Dia memandang, penangkapan terduga teroris beberapa waktu belakangan ini yang dilakukan kepolisian ternyata belum cukup efektif dalam membenam potensi aksi teror. Politikus PDIP itu mendesak agar kepolisian mengejar dan menangkap pelaku teror hingga keakarnya.
"Tindakan tersebut sungguh sangat melukai rasa kemanusiaan yang tidak dibenarkan oleh seluruh umat agama. Oleh sebab itu, saya mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan aksi baku tembak terjadi di Mabes Polri. Dari video yang beredar, polisi terlihat menembak mati orang tidak dikenal (OTK), yang diduga teroris tersebut
Sebelum tertembak, penyerang berusaha masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB. Orang yang diduga teroris itu juga terlihat mengarahkan senjatanya ke petugas yang ada di sekitar gedung tersebut.