Selasa 30 Mar 2021 19:34 WIB

Pengungsi Kebakaran Balongan Keluhkan Lambatnya Makanan

Keluhan pengungsi disampaikan ke Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, melihat langsung kondisi para pengungsi terdampak kebakaran Pertamina Balongan, yang dipusatkan di GOR Bumi Patra Indramayu, Selasa (30/3).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, melihat langsung kondisi para pengungsi terdampak kebakaran Pertamina Balongan, yang dipusatkan di GOR Bumi Patra Indramayu, Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Warga terdampak kebakaran Pertamina RU VI Balongan yang mengungsi di GOR Bumi Patra Indramayu mengeluhkan terlambatnya pasokan makanan, Selasa (30/3).

Keluhan itu disampaikan kepada Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, yang meninjau lokasi pengungsian di GOR Bumi Patra Indramayu. Dia tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB. "Saya belum makan pak,’’ ujar seorang pengungsi, saat menjawab pertanyaan Uu tentang kondisi di lokasi pengungsian.

Hal senada diungkapkan seorang perempuan yang mengenakan kerudung merah muda. "Saya juga belum dapat makan, Pak,’’ keluh dia.

Uu pun langsung memastikan hal itu kepada sejumlah pejabat Pemkab Indramayu yang mendampinginya. "(Pengungsi) belum dikasih makan?’’ tanya Uu.

Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, kemudian menjawab bahwa sarapan yang dibagikan kepada pengungsi pagi itu berupa mi instan kemasan dan roti. "Tadi pagi kami bagikan roti dan mi instan,’’ kata Caya.

Baca juga : Ini Dugaan Sementara Penyebab Kebakaran Kilang Balongan

Uu kemudian melanjutkan menyapa pengungsi lainnya. Lagi-lagi dia mendapat keluhan bahwa mereka belum makan. Dia pun meminta kepada Pemkab Indramayu agar memperhatikan pasokan makanan bagi pengungsi.

Tak lama kemudian, seorang petugas lantas membawakan sekantong plastik besar berisi bungkusan nasi. Uu pun langsung membagikan nasi bungkus tersebut ke sejumlah pengungsi.

Menanggapi hal itu, Uu menilai ada miskomunikasi antara Pertamina dan Pemkab Indramayu. Dia berharap, koordinasi bisa dilakukan agar pelayanan kepada pengungsi bisa lebih baik.

"Karena ada anggapan makan ditanggung pihak Pertamina, pemerintah (daerah) akhirnya mungkin tidak action. Sementara Pertamina belum mengadakan kegiatan yang bisa dimanfaatkan masalah masak memasak. Akhirnya jadi seperti ini,’’ kata Uu.

Selain itu, Uu  mendapat keluhan tentang pengungsi yang sakit dan belum ditindaklanjuti oleh dokter. Dia menilai, hal itu juga ada mis komunikasi dimana masyarakat tidak lapor ke petugas kesehatan, sedangkan petugas kesehatan hanya menunggu di posko.

Seperti diketahui, pengungsian warga terdampak kebakaran di kilang Pertamina Balongan Indramayu dipusatkan di GOR Bumi Patra (BP) Indramayu, Senin (29/3) malam. Semula, titik lokasi pengungsian menyebar di tiga lokasi. Yakni, di Pendopo Indramayu, Islamic Center Indramayu dan GOR BP Indramayu.

Baca juga : In Picture: Kebakaran Kilang Pertamina Belum Bisa Dipadamkan

''Kita tarik di satu titik di BP supaya gampang koordinasinya,'' jelas Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement