REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan, PT Pertamina akan mengganti rugi semua rumah warga yang rusak akibat ledakan di kilang minyak Balongan, Kabupaten Indramayu. Sedikitnya 28 rumah warga dan satu kantor kecamatan rusak akibat getaran dari ledakan hebat.
Hal itu terungkap saat kunjungan Wagub ke lokasi kebakaran Revinery Unit VI di Desa/Kecamatan Balongan, Selasa (30/3). Setelah berdialog dengan manajemen Pertamina, Uu menyatakan, BUMN itu siap mengganti rugi rumah yang rusak.
“Pertamina siap mengganti seluruh rumah yang rusak. Ini untuk tahap awal,” ujar Uu ketika berbincang dengan seorang ibu di lokasi pengungsian GOR Bumi Patra Singajaya.
Menurutnya, semua biaya perawatan di rumah sakit para korban luka ringan dan berat diketahui juga ditanggung PT Pertamina. “Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina,” kata Uu
Sementara untuk jangka panjang dan menengah, ada aspirasi dari warga yang ingin direlokasi ke tempat lain yang jauh dari lokasi kilang. Sebab, setelah kejadian ini, warga merasa trauma dan sehari-harinya harus bersahabat dengan bau gas karena permukiman hanya 200 meter dari kilang.
Adapun kemungkinan untuk relokasi, Uu mengaku, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, Pemkab Indramayu, Pertamina, dan pihak terkait lainnya akan melakukan kajian lebih lanjut. Pengkajian, kata dia, dilakukan sementara untuk penanganan jangka pendek, pihak Pertamina siap untuk ganti rugi rumah- rumah warga yang mengalami kerusakan.
Untuk itu, Pemprov Jawa Barat akan duduk bersama Pemkab Indramayu dan PT Pertamina untuk mengkaji lebih lanjut. Hal-hal yang perlu dipikirkan keamanan lokasi dari potensi bencana lain hingga mata pencaharian warga.
“Biasanya untuk relokasi itu ke tanah desa terdekat. Tapi, kita lihat lagi seperti apa teknis dan kendala-kendalanya,” kata Uu.
Dalam kesempatan itu, Uu meluruskan bahwa yang terbakar bukan kilang tapi tangki minyak. Sehingga dipastikan pasokan BBM di masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran, aman.
Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan, penyebab kebakaran secara pasti belum dapat diketahui. Namun, kata dia, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.
Saat ini, sambil mengkaji penyebab pasti kebakaran, petugas fokus pada pemadaman dan penanganan warga yang terdampak. "Sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, lantaran hingga saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir," kata Cecep.
Adapun peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (29/3) dini hari pukul 00.45 WIB, berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung. Terdapat sekitar 932 warga terdampak, atau radius 300 meter dari titik kebakaran, diungsikan.