REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan warga terdampak kebakaran tangki kilang minyak Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, diungsikan di GOR Bumi Patra Indramayu, Senin (29/3) malam. Di antara mereka, terdapat beberapa bayi yang dibawa mengungsi bersama orang tua mereka.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, setidaknya ada dua bayi yang ikut mengungsi di GOR Bumi Patra. Kedua bayi tersebut nampak rewel dan kerap menangis. Salah satu bayi itu bernama Aila Fajrina (1,5 bulan). Dia baru terlihat tenang setelah digendong oleh kerabatnya.
"Iya rewel, mungkin karena enggak betah. Terus mungkin masih merasakan kaget juga karena mendengar suara ledakan kenceng banget," kata Satini (33), ibu kandung dari Aila.
Satini mengatakan, saat ledakan di kilang terjadi, bayinya sudah tertidur pulas. Namun, bayinya langsung terbangun dan menangis karena kaget mendengar kerasnya ledakan.
Apalagi, rumah Satini terletak di Blok Wismajati, Desa/Kecamatan Balongan. Jaraknya hanya puluhan meter dari lokasi ledakan. Kaca-kaca jendela rumah pecah, plafon runtuh dan tembok rumahnya mengalami retak-retak.
Satini pun langsung menggendong Aila dan berlari menyelamatkan diri. Dia berlari sambil menahan sakit karena baru menjalani operasi caesar saat melahirkan Aila.
Sedangkan suaminya, Jarna, menggendong anak pertama mereka yang bernama Satria (7 tahun). Keluarga muda itu sebelumnya mengungsi di Islamic Center Indramayu hingga kemudian dipindahkan ke GOR Bumi Patra.
Baca juga : AHY ke Moeldoko: Ternyata Cuma Bohong
Bayi lain yang juga ikut mengungsi bersama keluarganya adalah Muhammad Satriaji (3 bulan). Bayi itupun nampak rewel hingga akhirnya tertidur dalam gendongan neneknya, Haryati (57).
Haryati menjelaskan, saat mendengar suara ledakan dari dalam kilang, dia sempat berpikir ada bom. Rumahnya di Blok Kesambi, Desa Balongan bergetar hebat dan mengalami kerusakan. "Saat ledakan, saya langsung nubruk cucu. Terus saya gendong dan ambil Alquran, kemudian lari keluar," tutur Haryati.
GOR Bumi Patra itu sengaja disiapkan menjadi pusat pengungsian warga terdampak kebakaran Pertamina Balongan. Ada ratusan warga yang mengungsi dari sejumlah desa. Pihak Pertamina menyiapkan kebutuhan logistik dan posko kesehatan bagi para pengungsi.