Senin 29 Mar 2021 23:11 WIB

Penyaluran Bansos Tunai Pos Indonesia Hampir 100 Persen 

BST adalah sebuah intrumen penting memulihkan ekonomi akibat pandemi covid 19. 

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Petugas PT Pos memotret warga penerima bantuan saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Petugas PT Pos memotret warga penerima bantuan saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengalokasikan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada 2021 yang mencapai 49,6 miliar dolar AS atau Rp 699,4 triliun. Program tersebut mencakup sektor kesehatan dan perlindungan sosial, dukungan UMKM dan pembiayaan perusahaan, serta insentif bisnis. 

Alokasi dana tersebut mencakup program bantuan sosial tunai (BST) atau bansos tunai yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rahmad Djoemadi mengatakan, BST adalah sebuah intrumen penting memulihkan ekonomi akibat pandemi covid 19. 

Pos Indonesia bukan hanya sekadar memberikan penawaran jasa untuk distribusi, tapi juga  kerja sosial dan pelayan masyarakat. "BST ini penting karena merupakan program perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi kerakyatan. Kita memastikan 100 persen sampai ke tangan keluarga penerima manfaat (KPM). Tim satgas bekerja keras dalam memonitor penyaluran bantuan," ujar Faizal dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/3).

Faizal menyampaikan, proses pendistribusian bantuan sosial yang panjang tentu menyita sumber daya dan menjadi tantangan tersendiri. Pos Indonesia, dia katakan, perlu melakukan perencanaan transisi manajemen untuk memprioritaskan proses penyaluran BST.

"Pos Indonesia mendukung usaha percepatan pemulihan ekonomi, lebih cepat, lebih baik. Kami mendukung program-program dan kebijakan dari pemerintah dalam memperkuat kembali ekonomi nasional," ucap Faizal.  

Faizal mengatakan, progres penyaluran BST pada 2021 di tiga wilayah berjalan sesuai target. Wilayah pertama yakni Sumatera dan Jawa Barat sudah diberikan kepada 7,1 juta KPM dari alokasi 7,2 juta penerima dengan total anggaran Rp 2,1 triliun. 

Wilayah 2 yang meliputi Kalimantan, Jawa Tengah, NTB dan NTT yang menerima sudah mencapai 7,3 juta orang dari 7,5 juta penerima yang dialokasikan dengan nilai anggaran Rp 2,2 triliun; serta wilayah 3 yakni Jawa Timur, Sulawesi dan Papua sudah diberikan kepada 4,4 juta KPM dari 4,5 juta penerima yang dialokasikan dengan total anggaran Rp 1,3 triliun.

"Progres penyaluran BST selama 2021 mencapai 98 persen di seluruh wilayah Indonesia. Target kita hingga April bisa tersalurkan 100 persen," kata Faizal menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement