Senin 29 Mar 2021 13:20 WIB

Kapolda: Kobaran Api di Kilang Balongan Sudah Berkurang

Kapolda Jabar menyebut pemadaman di kilang tak bisa dilakukan seperti kebakaran biasa

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Api masih menyala di kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3). Hingga saat ini penyebab ledakan dan kebakaran belum diketahui. Petugas masih fokus melakukan pemadaman api.
Foto: Lilis Sri Handayan/Republika
Api masih menyala di kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3). Hingga saat ini penyebab ledakan dan kebakaran belum diketahui. Petugas masih fokus melakukan pemadaman api.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penanganan kebakaran di kilang Pertamina Balongan hingga kini terus dilakukan, Senin (29/3). Api dikabarkan sudah mulai meredup.

''Dibandingkan semalam, saat ini kobaran api sudah berkurang,'' ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Indramayu, Senin (29/3).

Dofiri menyatakan, langkah awal yang dilakukan adalah mengisolasi kobaran api supaya tidak menyebar ke tangki yang lain.

Dofiri menyatakan, pemadaman di kilang tidak bisa dilakukan sekaligus seperti halnya pemadaman kebakaran rumah. Dibutuhkan foam khusus untuk melakukannya.

Dofiri mengatakan, upaya pemadaman akan dibantu oleh Pertamina Cilacap dan Jakarta. Saat ini, bantuan tersebut masih dalam perjalanan.

Seorang warga di Blok Kesambi, Desa/Kecamatan Balongan, Nunung (55), mengaku mendengar suara ledakan yang sangat besar sekitar pukul 01.00 WIB. Sejumlah kaca rumahnya ada yang pecah dan plafon kamar mandinya langsung retak-retak.

Baca juga : Kapolda: Ada Indikasi Kebocoran pada Tangki di Balongan

''Rumah rasanya mau ambruk. Saya tidak tahu pasti kaca yang pecah ada berapa karena saya langsung lari keluar menyelamatkan diri,'' kata Nunung saat ditemui Republika di Pendopo Indramayu, Senin (29/3).

Nunung mengungsi bersama enam anggota keluarganya. Dia mengaku sangat syok dengan peristiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement