REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengungkapkan, korban dari dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, ada sebanyak 14 orang. Kebanyakan korban menderita luka di bagian leher, dada, muka, tangan, dan kaki akibat ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.50 WITA itu.
"Jadi total ada 14 korban artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter dan mudah-mudahan bisa kembali untuk yang sakit ringan," ujar Argo dalam konferensi persnya di Mabes Polri, Ahad (28/3).
Menurut Argo, korban ada yang berasal dari jemaat dan juga petugas keamanan gereja tersebut. Korban mengalami luka akibat serpihan bom dan mayoritas terluka di bagian leher, dada, muka, tangan, dan kakinya. Para korban dirawat di tiga rumah sakit (RS) berbeda, yakni di RS Stella Maris, RS Akademisi dan RS Pelamonia Makassar.
"Rata-rata adalah luka di bagian leher, dada, muka, tangan, dan kaki. Kemudian juga ada yang security ini ada juga luka di bagian perut dan kepala ini luka," kata Argo.
Dia menjelaskan, kejadian ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.50 WITA di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar. Setelah aparat keamanan mencari informasi lebih lanjut di tempat kejadian perkara (TKP), didapatkan informasi saat kejadian ada dua orang yang berboncengan hendak masuk ke dalam gereja sebelum ledakan terjadi.
Baca juga : Suicide Bomb Exploded at Makassar Cathedral Church, 1 Dead
"Sepeda motor matic yang nopolnya DD 5984 MD, yang diduga dinaiki oleh dua orang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar," jelas Argo.
Argo menerangkan, dari informasi yang didapatkan, mulanya terduga pelaku tersebut akan memasuki pelataran melalui pintu gerbang gereja. Namun kemudian petugas keamanan gereja tersebut mencegah kedua orang itu masuk. Tak lama setelahnya ledakan terjadi.
"Kebetulan jam tersebut adalah sudah selesai daripada kegiatan misa dan kemudian karena melihat banyak yang keluar daripada gereja memang saat ini masih tidak full sesuai dengan prokes kan separuh daripada jemaah yang hadir di gereja itu," ungkap dia.