REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif mengatakan harga daging sapi berpotensi naik menjelang bulan suci Ramadhan. "Pada hari-hari besar dan keagamaan seperti Natal, Imlek, Tahun Baru, Idul Fitri, Idul Adha dan menjelang Ramadhan memang selalu terjadi kenaikan kebutuhan pokok setiap tahun termasuk daging sapi. Hal tersebut dikarenakan permintaan dari konsumen yang meningkat dapat memicu kenaikan harga," ujarnya di Pontianak, Sabtu (27/3).
Dengan potensi yang ada dan berdasarkan pengalaman tersebut pihaknya akan melakukan pemantauan. "Tentu potensi, stok dan distribusi daging sapi di Kalbar menjadi perhatian," katanya.
Sementara itu, Pengurus Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) di Kalbar, Munaji membenarkan bahwa setiap menjelang Ramadhan dan hari besar keagamaan lainnya harga meningkat. Hal itu karena faktor permintaan yang meningkat pula. "Menjelang Ramadhan harga daging sapi mengalami kenaikan untuk daging sapi lokal mulai dari Rp 125 ribu sampai Rp 130 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi beku tetap Rp 80 ribu per kilogram," katanya.
APDI Kalbar mencatat permintaan daging sapi beku meningkat dalam satu hari menjelang Ramadhan baik untuk daging segar lokal maupun daging beku. "Permintaan daging beku meningkat drastis, biasanya dalam satu hari hanya dua ton daging sapi namun bisa mencapai lima ton daging sapi beku," ujarnya.
Ia menambahkan dengan adanya pasokan daging sapi beku di pasaran menjadi penyeimbang jika harga daging sapi potong lokal mengalami kenaikan menjelang Ramadhan."Pasokan daging sapi beku aman dan menjadi penyeimbang apabila harga daging sapi potong lokal mengalami kenaikan Ramadhan ini," ujarnya.