REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan, vaksin yang didatangkan ke Indonesia memiliki mutu dan manfaat yang sama-sama baik. Nadia mengatakan, dua vaksin yang telah digunakan di Indonesia, yakni Sinovac dan AstraZeneca memang memiliki platform berbeda.
"Sinovac itu virus yang dimatikan, kalau AstraZeneca itu bagian dari virus, tapi semua vaksin itu sama baiknya, sama manfaatnya, dan sama mutunya," kata Nadia, di Jakarta, Jumat (26/3).
Nadia menjelaskan, dari rencana empat vaksin yang didatangkan, dua di antaranya sudah tiba. Untuk Sinovac, kata Nadia, sekitar tiga juta berasal dari pembelian jadi langsung dan telah digunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) tahap awal. Sementara, Sinovac yang digunakan saat ini adalah vaksin yang diproduksi oleh Biofarma dengan mengolah bahan mentah vaksin.
"Jadi, kita sudah mulai memproduksi dari bahan mentah vaksin Sinovac, kedua AstraZeneca yang kemarin juga sudah datang. Nah, vaksin lain Novavax dan Pfizer ini akan datang mungkin pada semester kedua (tahun ini)," katanya.
Nadia juga memastikan, Sinovac yang digunakan saat ini terjamin mutu dan kualitasnya. Hal ini untuk menjawab keraguan jika Sinovac yang dipakai saat ini habis masa kedaluwarsanya. Menurutnya, vaksin Sinovac yang telah habis masa berlakunya adalah tiga juta pembelian pertama yang semuanya telah digunakan sejak Januari lalu. (fauziah mursid ed: mas alamil huda)