Sabtu 27 Mar 2021 01:26 WIB

Bandara SMB II Palembang Uji Coba GeNose C-19

Genose C-19 akan mulai digunakan di Bandara SMB II pada 1 April 2021.

Pegawai mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19. ilustrasi Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pegawai mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19. ilustrasi Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang melalukan uji coba penggunaan GeNose C-19 sebagai alat pendeteksi Covid-19 bagi penumpang sebelum resmi digunakan pada 1 April 2021. Eksekutif GM PT Angkasa Pura II KC Bandara SMB II Palembang KRAT Tommy Ariesdianto mengatakan uji coba penggunaan GeNose C-19 baru diperuntukkan bagi para petugas frontliner bandara dengan kuota pemeriksaan 100 orang per hari.

"GeNose C-19 ini nanti menjadi salah satu alternatif pemeriksaan bagi penumpang dan bukan menggantikan metode pemeriksaan PCR maupun rapid antigen, keduanya masih tetap bisa digunakan calon penumpang," ujarnya, Jumat (26/3).

Baca Juga

Pihaknya menyiapkan enam unit Genos C-19 dan empat ruang pemeriksaan di skybridge LRT Bandara SMB II Palembang, ujicoba akan berlangsung hingga 30 Maret 2021. Menurut dia dalam satu jam alat GeNose C-19 dapat digunakan untuk 15 hingga 20 orang, biaya pemeriksaannya hanya Rp 40 ribu atau jauh lebih rendah dari pemeriksaan rapid antigen yang dipatok Rp 250 ribu dan tes usap PCR yang berkisar Rp 1 juta.

Biaya yang lebih rendah itu diharapkan dapat menstimulus peningkatan jumlah penumpang di Bandara SMB II yang saat ini masih rata-rata tercatat 2.000-3.000 orang per hari baik kedatangan maupun keberangkatan.

Sementara Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Padang, Agus Subagyo menyebut Bandara SMB II Palembang menjadi satu dari lima bandara di Indonesia yang ditunjuk menerapkan GeNose C-19 untuk tahap pertama."Saat ini semua persiapan sudah dilakukan mulai dari fasilitas hingga SDM-nya, harapannya supaya bisa berjalan baik ketika diterapkan 1 April 2020," kata Agus.

Akurasi deteksi Covid-19 menggunakan GeNose C-19 dinilainya cukup tinggi dan lebih cepat namun lebih murah.Namun hingga saat ini hasil pemeriksaan GeNose C-19 belum dapat dipastikan jangka waktu validnya digunakan calon penumpang untuk keperluan penerbangan, lanjutnya.

"Lamanya masa berlaku GeNose C-19 sampai berapa hari itu masih dibahas di tingkat pusat, nanti akan ada surat edarannya sebelum diberlakukan secara resmi kepada penumpang," kata Agus.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement