REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mantan Wali Kota Bogor Eddy Gunardi meninggal dunia karena sakit di RSUD Kota Bogor, Kamis (25/3) pukul 21:20 WIB. Rencananya jenazah almarhun dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Jumat ini.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jumat, mengatakan informasi tersebut disampaikan keluarga. Ia semula ingin melayat ke rumah duka di Jalan Bincarung, Heulang, Kota Bogor. Namun karena ada informasi dari keluarga yang menyatakan pemakaman almarhum dilakukan di Kabupaten Kuningan, agenda melayat itu dibatalkan.
Informasi dari Direktur Utama RSUD, Ilham Chaidir, menyatakan proses pemakaman almarhum Eddy Gunardi dilakukan dengan prosedur protokol Covid-19. Jenazah almarhum langsung diberangkatkan dari RSUD ke Kuningan.
Ia mengaku kehilangan sosok pemimpin yang telah membawa perubahan bagi Kota Bogor menjadi kota besar. Eddy Gunardi menjadi wali kota Bogor pada periode 1994-1999.
"Almarhum saat menjadi wali kota, yang memperjuangkan tata batas Kota dan Kabupaten Bogor. Almarhum memberikan kontribusi besar pada pembangunan Kota Bogor," katanya.
Sebelumnya, Dedie A Rachim bersama Wali Kota Bogor Bima Arya, pernah mengunjungi Eddy Gunardi saat sedang sakit, untuk bersilaturrahim di kediamannya di Jalan Bincarung, Heulang, Tanah Sareal, Kota Bogor, dua tahun silam.
Silaturahim tersebut dilakukan Bima Arya dan Dedie A Rachim, usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Bogor pada peringatan ke-537 Hari Jadi Bogor (HJB) pada tahun 2019.
Bima Arya dan Dedie Rachim yang datang didampingi istri masing-masing itu diterima oleh istri Eddy Gunardi, beserta keluarga. Keluarga Eddy kemudian mengajak para tamu menuju kamar tempat Eddy Gunardi dirawat. Bima-Dedie terlihat mencium tangan Eddy yang terbaring sakit sambil membungkukkan tubuh.