REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung lokasi kebakaran di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3). Anies mengatakan, jajaran Pemprov DKI akan memberikan bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban kebakaran tersebut mulai dari kebutuhan pangan hingga mengurus keperluan dokumen.
"Sekarang kita pastikan pengontrak yang terbakar memiliki tempat penampungan sementara, jumlahnya 10 orang. Mereka difasilitasi tinggal 21 hari ke depan untuk seluruh kebutuhannya. Seluruh dokumen-dokumen yang dibutuhkan akan diganti. Jadi seluruh kebutuhan mereka aman," kata Anies, Kamis.
Menurut Anies, peristiwa kebakaran ini merupakan musibah yang sangat berat. Sebab, si jago merah yang melalap empat petak rumah kontrakan itu menyebabkan 10 korban jiwa.
Dia menyebut, seluruh korban yang meninggal dunia akan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. "Sebuah peristiwa yang luar biasa karena jiwanya mungkin yang terbanyak yang kita rasakan akhir-akhir ini," ujarnya.
Anies mengungkapkan, penyebab kebakaran kali ini bukan akibat dari arus pendek listrik dan ledakan kompor gas. Namun, berasal dari satu unit motor yang terbakar di luar rumah.
Kendati demikian, Anies tetap menyerahkan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut kepada aparat polisi. "Kali ini penyebabnya bukan listrik dan kompor, tapi ada sebuah motor di luar rumah yang terbakar kemudian menutup gang sempit itu. Tapi penyebabnya dan lain-lain biar polisi yang menangani," jelas dia.
Baca juga : Innalillahi... Pengamat Politik Arbi Sanit Meninggal Dunia
Sebelumnya, Sebanyak 10 orang penghuni meninggal dunia saat kebakaran menghanguskan lima rumah petak di Jalan Pisangan Baru III RT 06/10, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3) dini hari. Korban jiwa sebanyak itu diduga karena mereka tak sempat menyelamatkan diri.
Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, lima rumah kontrakan itu dihuni lima kepala keluarga (KK) atau 15 jiwa. Adapun 10 korban jiwa berasal dari dua keluarga.
Sebanyak 10 orang itu tewas karena terlambat menyelamatkan diri. "Mereka tidak keburu menyelamatkan diri. Sebab, sudah terkepung api dan beberapa masih tertidur," kata Gatot.
Adapun 10 korban kebakaran di Matraman itu adalah Sri Mulyani (50 tahun), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam. Jenazah mereka sudah dievakuasi ke RSCM, Jakarta Pusat.
Informasi kebakaran yang menghanguskan lima rumah petak itu sampai ke pihak Pemadam Kebakaran Jakarta Timur pukul 04.50 WIB. Sebanyak 14 unit mobil pemadam langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan pukul 05.50 WIB. Kerugian materi akibat peristiwa ini ditaksir Rp 800 juta.