Kamis 25 Mar 2021 13:50 WIB

Wamenkes: Vaksinasi Terbukti Kurangi Keparahan Covid-19

Wamenkes menyebut terjadi penurunan angka paparan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut program vaksinasi berhasil mengurangi risiko perburukan akibat Covid-19. Kendati progres vaksinasi Covid-19 masih berlangsung, namun sedikitnya 6 juta orang yang telah divaksinasi diyakini berperan untuk membangun kekebalan kelompok.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, sampai hari ini sudah lebih dari 6 juta penduduk Indonesia yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan 3 juta orang telah mendapat suntikan dosis kedua. Artinya, sudah ada 9 juta kali suntikan vaksin yang diberikan kepada masyarakat.

Sejalan dengan vaksinasi yang berjalan, Dante menambahkan, terjadi penurunan angka paparan Covid-19 terhadap tenaga kesehatan. Selain itu penurunan juga terlihat pada jumlah kasus aktif secara nasional dan tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU.

"Ini membuktikan bahwa vaksin memperoleh manfaat yang besar dan mengurangi resiko terjadinya keparahan akibat Covid-19," kata Dante.

Dante lantas mengutip strategi yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar vaksinasi dilaksanakan serentak secara paralel di 34 provinsi di Indonesia. Pada Rabu (24/3) kemarin misalnya, presiden sempat meninjau vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Mauluku Utara.

Baca juga : Menkes: Divaksinasi tidak Buat Kita Jadi Superman

Kendati jumlah penduduk di kecamatan tersebut hanya ribuan orang saja, namun vaksinasi tetap dilakukan dengan target sasaran 100 orang per hari, mulai dari pelayan publik, petani, pedagang pasar, dan lansia.

"Pemerintah juga membangun pusat vaksinasi tersebar di Indonesia untuk melakukan percepatan proses vaksinasi. Karena vaksinasi ini narasinya bukan menjadi program vaksinasi lagi tetapi gerakan vaksinasi," katanya.

Sebagai informasi, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia memang menunjukkan konsistensi penurunan. Per Rabu (24/3), jumlah kasus aktif Covid-19 nasional sebanyak 123.926 orang, turun 2.513 orang dibanding kemarin. Angka hari ini sudah jauh menurun dibanding kondisi pada awal Februari dengan jumlah kasus aktif lebih dari 175.000 orang.

Sebagai gambaran, kondisi hari ini kembali seperti periode awal Januari 2021. Saat itu jumlah kasus aktif nasional berkisar antara 100.000 sampai 125.000 orang.

Selain itu, penambahan kasus harian Covid-19 juga cukup konsisten turun. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 5.227 kasus baru pada Rabu (24/3), sehingga total kasus sejak awal pandemi mencapai 1,476 juta orang.

Baca juga : Indonesia Kembali Terima 16 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Berdasarkan data, selama tiga pekan terakhir angka kasus harian tidak pernah tembus 7.000 orang per hari. Bahkan kini mulai sering tercatat penambahan kasus baru di angka 4.000-an orang per hari. Situasi saat ini juga kembali seperti periode Oktober-November 2020 lalu. Puncak kasus harian sempat tercatat pada 30 Januari 2021 dengan lebih dari 14.500 kasus.

Selain itu, perbaikan pengendalian Covid-19 juga terlihat dari penurunan tingkat positif atau positivity rate harian. Pada Rabu (24/3) ini angka positivity rate dilaporkan 10,49 persen. Sudah dua pekan lebih angka positivity rate selalu di bawah 20 persen. Kondisi hari ini tentu jauh lebih baik daripada periode Januari-Februari dengan positivity rate di rentang 25-40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement