Rabu 24 Mar 2021 18:42 WIB

PT BCN Bungamayang Target Produksi 56 Ribu Ton Gula

Pabrik Bungamayang siap memproduksi 768 ribu ton tebu pada tahun 2021.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Gula pasir
Foto: Boldsky
Gula pasir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – PT Buma Cima Nusantara (BCN) Unit Bungamayang berkomitmen menargetkan produksi gula 56 ribu ton pada tahun ini. Anak perusahaan PTPN VII tersebut, menyiapkan sumber dayanya untuk mensukseskan musim giling tahun 2021.

PT BCN Unit Bungamayang menggelar pelatihan unsur pimpinan bertema “Grand Strategy Pengingkatan Perfomra On Farm di Gedung Tjoek Supomo, Komplek Pabrik Gula Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, Selasa (23/3). Pelatihan dibuka Dirut PT BCN Putu Sukarmen tersebut untuk menggerakkan seluruh sumber daya dalam mensukseskan musim giling 2021.

Baca Juga

Pabrik Bungamayang siap memproduksi 768 ribu ton tebu pada tahun 2021, menggiling dengan kapasitas minimal enam ribu ton tebu per hari (TCD), rendemen minimal 7,28 persen, dan menghasilkan gula putih kristal 56 ribu ton.

Putu Sukarmen memaparkan target produksi pada musim giling 2021 untuk dua unit kerja, yakni Bungamayang (Lampung) dan Cintamanis (Sumsel). Tahun 2021, PT BCN menargetkan meraih laba Rp 112 miliar. Angka itu didapat dari produksi gula putih kristal dari dua pabrik itu sebanyak 87 ribu ton.

“Secara umum, kondisi on farm di dua kebun kita, Bungamayang dan Cintamanis lebih baik dari tahun 2020. Taksasi Maret telah dilakukan, musim giling 2021 akan kita mulai Bulan Juni 2021, produktivitas kebun 65 ton tebu per hektare. Rendemen diperkirakan 7,5 persen, harga jual Rp10.800 per kg dengan harga pokok produksi di bawah Rp10 ribu,” kata Putu Sukarmen dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Rabu (24/3).

Putu mengajak semua karyawan dan pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pencapaian produksi ini bekerja maksimal. Pada musim giling 2021 ini, hampir semua kebutuhan untuk mencetak kinerja terbaik sudah mendapat dukungan dari induk perusahaan. Di kebun, tanaman sudah cukup mendapat treatmen yang jauh lebih lengkap.

M Rasyid Ridho dari Balai Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) mengatakan, dua industri gula putih PTPN VII (PT BCN) salah satu masa depan industri gula di PTPN Holding. Dengan ketersediaan HGU yang luas, pabrik kapasitas besar dengan usia belum terlalu tua, dan infrastrukturnya, BCN bisa menjadi pioner di PTPN Holding.

“Modal dasar industri gula di PTPN VII sangat mapan. Di Jawa memang unggul dari kesuburan tanah, tetapi tidak ada yang punya HGU sebanyak 17 ribu hektare. Tinggal nanti dibenahi terus teknik budidaya dengan berbagai spesifikasinya, nanti akan ditemukan formula terbaik untuk berproduksi maksimal,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement