REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan positivity rate penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 di Kota Bandung relatif terkendali.
"Positivity rate selama dua minggu (kemarin) terjadi penurunan. WHO mengatakan ideal 5 persen, dua minggu kemarin 13.38 persen, kemarin 8.36. Penanganan Covid-19 di Bandung masuk kategori terkendali," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna, Selasa (23/3) kemarin.
Ia menuturkan, tingkat hunian ruang isolasi di rumah sakit pun terus mengalami penurunan dan dikategorikan sangat terkendali serta tidak terjadi kelebihan kapasitas. Angka keterisian tempat tidur di ruang isolasi berada di bawah 60 persen kurang lebih sekitar 58 persen.
Namun, terjadi penambahan tempat tidur pada ruang isolasi mandiri di Hotel V dari 77 tempat tidur menjadi 120 tempat tidur. Sedangkan kerja sama dengan Hotel N tidak dilakukan lagi oleh salah satu yayasan yang sebelumnya bekerja sama dengan Pemkot Bandung.
"Hotel S dan T berjalan. Sepuluh warga Bandung di BPSDM dan satu orang di secapa Isoman," katanya.
Ema melanjutkan, beberapa kecamatan yang sempat bertengger di urutan 10 besar penyumbang kasus positif aktif di Bandung sudah mulai keluar dari urutan tersebut. Beberapa diantaranya Coblong, Sukasari, Bojongloa Kaler dan Regol.
Namun, beberapa kecamatan lainnya yang sebelumnya tidak terdapat di 10 besar kini masuk kembali. Beberapa diantaranya yaitu Cicendo, Buahbatu, Batununggal. Sedangkan Sumur Bandung diketahui tidak terdapat kasus aktif.
Ia menambahkan, ruang isolasi mandiri di 19 kecamatan terdapat 50 tempat sedangkan 11 kecamatan lainnya masih mengupayakan mendapatkan ruang isolasi.