REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Kepala SMPN 2 Kota Bekasi Rudy Winarso pada Senin (22/3) mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya diikuti oleh 50 persen siswa.
"Yang hari ini mengikuti sekolah tatap muka anak kelas 7A dan 7B. Dari 32 siswa per kelas, yang diperbolehkan mengikuti sekolah hanya 16 siswa setiap kelas," kata Rudy di Bekasi.
Siswa SMPN 2 Kota Bekasi datang ke sekolah diantar oleh orang tua untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB. Sekolah mewajibkan orang tua mengantar dan menjemput siswa yang mengikuti kegiatan belajar di sekolah.Sebelum masuk kelas, para siswa wajib mencuci tangan dan mengenakan masker.
Di dalam kelas, mereka duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya untuk meminimalkan risiko penularan virus. "Dalam proses pembelajaran guru yang mengajar wajib menggunakan pelindung muka dan masker," kata Rudy.
Menurut dia,lingkungan SMPN 2 Kota Bekasi berada di zona hijau, daerah tanpa kasus Covid-19. "Orang tua siswa juga menyatakan siap, lalu siswa yang hadir, sudah diizinkan oleh orang tuanya dan lingkungan tempat tinggalnya sudah hijau dan keluarganya sehat," katanya.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi akan dilakukan secara bergiliran. Misalnya hari ini siswa kelas 7 yang masuk, besok giliran siswa kelas 8 yang masuk, dan lusa siswa kelas 9 yang boleh masuk.
"Para siswa yang mengikuti belajar secara tatap muka akan dilakukan secara bergiliran. Jadi tidak semua siswa ke sekolah, mereka menunggu giliran, dan tetap yang di rumah belajar secara online," kata Rudy.