REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kegiatan belajar tatap muka di Kota Sukabumi masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun untuk mempersiapkannya pemkot telah memfasilitasi seluruh guru dan dosen untuk dilakukan vaksinasi Covid-19.
"Kami tetap harus menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jabar," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Kamis (18/3). Terlebih Kota Sukabumi masih menerapkan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Fahmi mengatakan, sebagaimana yang poin tercantum dalam PSBB proposional ini yang harus dilakukan yakni salah satunya tidak boleh melakukan tatap muka. Pemerintah Kota Sukabumi, kata Fahmi, melakukan lebih awal vaksinasi Covid-19 kepada guru-guru. Hal ini sebagai salah satu tahapan persiapan belajar tatap muka agar bisa dilaksanakan.
Nantinya, lanjut Fahmi, ketika guru sudah divaksinasi Covid-19 secara seutuhnya, tinggal menunggu arahan dari pemerintah provinsi untuk keberlangsungan tatap muka. Ia berharap tahun ajaran baru ini bisa dilakukan tatap muka.
Sebab semakin lama menunggu dengan tidak ada kepastian itu semakin merepotkan dunia pendidikan. Di mana pembelajaran secara daring ini pendidikan karakter dan budaya anak-anak tidak bisa tersampaikan secara utuh dan harus pendidikan secara tatap muka.
Namun Fahmi mengakui kekhawatiran melakukan belakar tatap muka di masa pandemi ini memang ada. Akan tetapi bagaimana melakukan proses antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Jangan sampai kekhawatiran yang menerus dan akhirnya pendidikan tidak dibuka dan bergerak karena tidak ada kepastian. Dalam pendidikan, izin dari orang tua itu merupakan hal yang mutlak diperlukan."
Fahmi mengatakan, kalau tidak ada izin dari orang tua jangan dipaksakan. Akan tetapi kalau diizinkan bisa dilakukan dengan hati-hati dan kewaspadaan.
Intinya, kata Fahmi, ketika Pemerintah Provinsi Jabar mengintruksikan untuk KBM tatap muka diseluruh jenjang pendidikan. Maka Sukabumi sudah melakukan persiapan sarana dan prasana pendukung misalnya mulai dari guru dan infrastruktur lainnya.