Jumat 19 Mar 2021 00:10 WIB

Cak Imin: Hentikan Impor Beras

Pemerintah seharusnya mendorong agar para petani bisa panen beras. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Muhaimin Iskandar merespons pernyataan Menteri Perdagangan, M Lutfi terkait rencana impor beras satu juta ton. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mendesak pemerintah untuk menghentikan rencana tersebut. 

"Hentikan impor untuk memberi ruang agar produksi pertanian kita tinggi," kata Cak Imin di Jakarta, Kamis (18/3). 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengaku prihatin adanya rencana impor tersebut. Pemerintah seharusnya mendorong agar para petani bisa panen beras. "Panen yang banyak jangan memperbanyak impor," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan, rencana impor beras hanya untuk menstabilkan harga beras. Pemerintah tidak ingin harga beras melonjak saat pandemi dan di saat yang sama tidak akan menurunkan harga gabah kering petani.

Menurut Lutfi, pemerintah tetap menjamin harga beras dan gabah kering petani tetap stabil meskipun Indonesia tengah dilanda pandemi. Ia menilai, kritik terkait rencana impor beras satu juta ton yang dianggap akan menurunkan harga beras petani tidak tepat.

"Tidak ada niat pemerintah untuk menurunkan harga petani terutama saat sedang panen raya. Sebagai contoh, harga gabah kering petani itu tidak diturunkan," tutur Lutfi dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (18/3).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement