Kamis 18 Mar 2021 16:49 WIB

Perumda PPJ Sempat Kesulitan Sosialisasi Vaksin ke Pedagang

Sejumlah pedagang kemungkinan mengalami ketakutan karena beberapa alasan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 ke pedagang pasar di area parkir Blok F, Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 1.800 pedagang pasar di Kota Bogor mulai mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua dengan target sasaran penerima vaksin lebih dari 10 ribu pedagang sebagai upaya untuk memulihkan kondisi di sektor ekonomi.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 ke pedagang pasar di area parkir Blok F, Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 1.800 pedagang pasar di Kota Bogor mulai mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua dengan target sasaran penerima vaksin lebih dari 10 ribu pedagang sebagai upaya untuk memulihkan kondisi di sektor ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 1.800 pedagang pasar di Kota Bogor menerima vaksin Covid-19, Kamis 918/3). Sebelum menerima vaksin, pihak Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) sempat menerima banyak penolakan dari para pedagang saat sosialisasi perihal vaksin.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Perumda PPJ, Muzakkir. Penolakan yang didapat Perumda PPJ merupakan kesulitan pertama di masa sosialisasi vaksin Covid-19, terhadap para pedagang. 

Baca Juga

Menurutnya, sejumlah pedagang kemungkinan mengalami ketakutan karena beberapa alasan. “Banyak penolakan dari pedagang yang mungkin ketakutan. Efek samping dari vaksin apa segala macem,” kata Muzakkir, Kamis (18/3).

Muzakkir mengatakan, ribuan pedagang yang divaksin merupakan pedagang dari 12 pasar yang berada di bawah pengelolaan Perumda PPJ. Di antaranya, Pasar Kebon Kembang, Pasar Baru Bogor, Pasar Plaza Bogor, Pasar Sukasari, Pasar Devris, Pasar Padasuka, Pasar Tanah Baru, Pasar Gunung Batu, Pasar Taman Kencana, Pasar Merdeka, Pasar Jambu Dua, Pasar Pamoyanan, dan Pasar Tanah Baru. 

Setelah vaksin pertama berjalan dengan baik, Muzakkir mengatakan, sudah mulai banyak pedagang menjadi tergugah untuk divaksinasi. Sehingga, dia berharap, pedagang pasar segera mendapatkan jatah vaksin berikutnya.

Sementara itu, lanjutnya, total pedagang yang seharusnya divaksin, kurang lebih ada 9.000 orang. Namun, selain para pedagangnya sendiri, masing-masing pedagang diperkirakan memiliki satu hingga dua karyawan. “Jadi kurang lebih pedagang yang harus kira vaksin sekitar 22 ribu orang,” tuturnya.

Setelah melaksanakan vaksinasi terhadap 1.800 pedagang yang mendapat jatah pertama, Muzakkir mengatakan, pihaknya akan membuka pendaftaran lagi untuk vaksinasi berikutnya. “Kita bertahap karena dapet jatah pertama 1.800, tahap berikutnya kita lagi buka pendaftaran dan lagi mengajak masyarakat pedagang untuk mau divaksinasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Muzakkir menjelaskan, Perumda PPJ tidak melihat asal dari para pedagang yang menerima vaksin, berdasarkan KTP masing-masing. Namun, yang terpenting, para pedagang yang menerima vaksin merupakan pedagang dari 12 pasar di Kota Bogor yang dikelola Perumda PPJ.

Meski penerima vaksin berasal dari seluruh pasar yang tersebar di Kota Bogor, pelaksanaan vaksinasi tetap dilakukan di Pasar Kebon Kembang Blok F. Sebab, kata Muzakkir, pasar yang terletak di samping Masjid Agung Kota Bogor ini, memiliki luas yang memungkinkan untuk digunakan menjadi tempat vaksinasi. Sekaligus dapat menampung parkir kendaraan para pedagang yang hendak divaksinasi.

“Nanti yang pasti (vaksinasi) tahap pertama dan kedua di sini. Yang berikutnya masih kita koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Apakah di sini, di Puri Begawan, atau di IPB International Convention Center (IICC),” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement