Kamis 18 Mar 2021 16:48 WIB

Pemkot Depok Ajak Warganya Budidaya Cabai

Ini untuk mengantisipasi harga cabai yang terus mengalami peningkatan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Mas Alamil Huda
Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Cinta Permai merawat tanaman cabai yang ditanam di lahan pekarangan kampungnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA /Makna Zaezar
Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Cinta Permai merawat tanaman cabai yang ditanam di lahan pekarangan kampungnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok, Jawa Barat, mengajak masyarakat melakukan budidaya cabai. Hal ini untuk mengantisipasi harga cabai yang terus mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir.

Kepala DKPPP Kota Depok, Diah Sadiah, mengatakan, dengan adanya kecintaan dan kemampuan masyarakat dalam budidaya tanaman cabai dapat memenuhi kebutuhan secara pribadi. Dengan begitu, masyarakat tidak terpengaruh terhadap harga cabai di pasaran.

"Bahkan jika dilakukan semua RW, bisa berkontribusi bagi penurunan harga cabai di Kota Depok karena persediaannya banyak. Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan dan diimplementasikan di masyarakat secara keseluruhan," ujar Diah di Balai Kota Depok,  Kamis (18/3).

Menurut Diah, untuk penyediaan pangan yang murah dan berkualitas, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan). Termasuk, mengoptimalkan Pasar Mitra Tani atau Toko Tani Indonesia Center Kota Depok.

"Dari kerja sama tersebut bisa mendapat kuota hasil panen dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan Kementan, dengan harga terjangkau di masyarakat sehingga diharapkan membawa dampak sugesti positif bagi toko atau pedagang sekitarnya menjual dengan harga yang terjangkau," jelasnya.

Dia menambahkan, selain itu, pihaknya juga akan menggelar eduksi kepada masyarakat bertema 'Menanam Cinta di Pekarangan dengan Memanfaatkan Limbah Rumah Tangga' dalam waktu dekat. 

"Edukasi yang diberikan berupa Pengenalan Pekarangan Pangan Lestari ( P2L), cara praktis budidaya tanaman di pekarangan, pembuatan pupuk organik sederhana, pengendalian organik sederhana, pengendalian organisme pengganggu, dan pemanfaatan barang bekas rumah tangga," tutur Diah.

Dijelaskan Diah, edukasinya di awal melalui zoom meeting per kelurahan dan akan dilaksanakan sebanyak 63 kali sesuai dengan jumlah kelurahan di Kota Depok. Pesertanya RW-RW Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ). 

"Selanjutnya dilakukan pendampingan langsung di lapangan, disesuaikan dengan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di masyarakat dan kemampuan penyuluh yang kita punya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement