REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah pusat mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19, GeNose C19 di bioskop-bioskop untuk menarik kunjungan wisatawan. Namun, sejauh ini bioskop-bioskop di Kota Bandung diketahui belum memanfaatkan alat pendeteksi buatan dalam negeri itu.
"Belum ada (bioskop), pemakaian GeNose," ujar Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, Kamis (18/3). Peraturan terkait penggunaan GeNose C19 di bioskop di Kota Bandung pun belum ada.
Ia menuturkan, upaya meminimalisasi penyebaran Covid-19 di bioskop yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Beberapa di antaranya, pengunjung memakai masker, suhu ruangan yang tidak boleh terlalu dingin, dan penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan tiap film selesai diputar.
Tantan menambahkan, kondisi bioskop di Kota Bandung relatif masih sepi di antaranya karena masyarakat yang masih khawatir berkunjung ke bioskop. Selain itu, di masa pandemi Covid-19 masyarakat lebih memilih menggunakan layanan aplikasi.
"Bioskop ada buka tutup lagi dan malam kemarin dari 200 kursi, 50 persen yaitu 100 kursi hanya terisi 10 persen," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya tidak keberatan jika bioskop menyiapkan layanan GeNose C19 namun belum dapat menjamin apakah hal tersebut akan mendongkrak pengunjung. Selain itu, pengelola bioskop banyak yang kesulitan untuk mendapatkan film-film baru.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Rabu (17/3) kemarin, jumlah kasus kumulatif mencapai 14.438. Jumlah ini terdiri dari 1.046 kasus aktif, 13.128 kasus sembuh dan 264 kasus meninggal dunia.