REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Sebanyak 1.800 pedagang di Kota Bogor yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), disuntik vaksin Covid-19. Vaksinasi bagi para pedagang hari ini, Kamis (18/3), dilaksanakan di Pasar Kebon Kembang Blok F, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Pantauan Republika, proses vaksinasi terhadap para pedagang berjalan dengan tertib di lantai 3 Pasar Kebon Kembang Blok F. Mulai dari verifikasi data, penyuntikan, hingga masa observasi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga turut memantau jalannya vaksinasi di Pasar Kebon Kembang Blok F. Bima Arya mengatakan, penyuntikan vaksin terhadap pedsgang merupakan salah satu cara untuk mengembalikan sektor ekonomi agar kembali pulih. Sehingga masyarakat juga bisa kembali beraktivitas normal.
“Dipandemi ini yang paling sulit sektor ekonomi. Kita ingin agar sektor ekonomi kembali pulih, makanya para pelaku ekonomi, 1.800 pedagang pasar ini mulai divaksin,” ujar Bima Arya kepada awak media, Kamis (18/3).
Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, jumlah pedagang yang divaksin hari ini baru sebagian dari total keseluruhan sekitar 9.000 pedagang. Meski demikian, dirinya berharap setelah vaksinasi dilakukan, penularan Covid-19 semakin berkurang dan transaksi di sektor ekonomi bisa kembali normal.
Baca juga : Pakar: Jangan Tunda Divaksin
Berdasarkan pantauan Bima Arya di beberapa pasar di Kota Bogor, dia melihat sejumlah pasae tampak sepi. “Saya berharap ketika vaksinasi sudah ada, penularannga berkurang sehingga banyak lagi transaksi. Karena saya lihat beberapa pasar sepi. Kayak Pasar Cumpok, Pasar Bogor,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama Perumda PPJ, Muzakkir mengatakan, ribuan pedagang yang divaksin merupakan pedagang dari 12 pasar yang berada di bawah pengelolaan Perumda PPJ.
Diantaranya, Pasar Kebon Kembang, Pasar Baru Bogor, Pasar Plaza Bogor, Pasar Sukasari, Pasar Devris, Pasar Padasuka, Pasar Tanah Baru, Pasar Gunung Batu, Pasar Taman Kencana, Pasar Merdeka, Pasar Jambu Dua, Pasar Pamoyanan, dan Pasar Tanah Baru.
Muzakkir menambahkan, total pedagang yang seharusnya divaksin, kurang lebih ada 9.000 orang. Namun, selain para pedagangnya sendiri, masing-masing pedagang diperkirakan memiliki satu hingga dua karyawan.“Jadi kurang lebih pedagang yang harus kira vaksin sekitar 22.000 (orang),” tuturnya.
Setelah melaksanakan vaksinasi terhadap 1.800 pedagang yang mendapat jatah pertama, Muzakkir mengatakan, pihaknya akan membuka pendaftaran lagi untuk vaksinasi berikutnya. "Nah ini kita bertahap karena dapet jatah pertama 1.800, tahap berikutnya kita lagi buka pendaftaran dan lagi ngajak masyarakat pedagang untuk mau divaksin,” jelasnya.
Salah seorang pedagang dari Pasar Cumpok, Hadi (37 tahun) mengaku bersyukur bisa mendapatkan program vaksinasi Covid-19. Sebab, selama pandemi Covid-19 melanda, dirinya mengaku kesulitan mengelola toko kelontongnya yang sempat sepi. Tak hanya itu, Dia berharap dengan adanya vaksinasi ini, pandemi Covid-19 segera berakhir karena sangat memberatkan para pedagang.