Rabu 17 Mar 2021 16:20 WIB

Sekolah Tatap Muka di Garut Ditarget Setelah Lebaran

Garut persiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan sebelum KBM tatap muka.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sekolah tatap muka pada masa pandemi. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Sekolah tatap muka pada masa pandemi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berencana menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah setelah Lebaran. Saat ini, kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di sekolah terus disiapkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan, Pemkab Garut telah melakukan gerakan Ayo Masuk Sekolah pada 22-28 Maret. Gerakan itu dilakukan untuk kembali mengecek keadaan sekolah setelah sudah berbulan-bulan tak digunakan untuk KBM.

"Jadi, nanti kita sertakan kepala SKPD beserta jajaran, korwil, kepala sekolah, pengawas, dan sejumlah siswa, melakukan gerakan ayo sekolah. Itu sebagai bukti keseriusan kabupaten Garut menyiapkan sekolah tatap muka," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (17/3).

KBM tatap muka di Kabupaten Garut ditargetkan dapat berjalan setelah Lebaran. Karenanya, sebelum KBM tatap muka dilakukan, harus dipastikan terlebih dahulu kesiapan sekolah, termasuk kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan (prokes).

Menurut Totong, sebenarnya mayoritas sekolah di Kabupaten Garut telah siap menggelar KBM tatap muka sejak Desember tahun lalu. Apalagi, ketika itu diterbitkan Surta Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang isinya, syarat sekolah dapat menggelar KBM tatap muka tak lagi harus berpatokan pada zonasi wilayah.

Namun, ketika itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami lonjakan. Alhasil, KBM tatap muka di sekolah harus mengalami penundaan. Hingga saat ini, para siswa SD dan SMP di Kabupaten Garut masih belajar menggunakan sistem daring dan luring.

Dengan target KBM tatap muka yang dapat digelar setelah Lebaran, Totong berharap, kesiapan sekolah dapat lebih matang. Apalagi, saat ini tengah berjalan vaksinasi kepada guru.

"Diharapkan Juni selesai vaksinasi untuk semua guru. Jadi seiring sejalan bisa semua di Garut siap belajar tatap muka," kata dia.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil kajian Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, saat ini terdapat 13 kecamatan yang masuk zona hijau (tidak terdampak) penyebaran Covid-19. Menurut dia, sebenarnya sekolah-sekolah di zona hijau itu dapat menggelar KBM tatap muka dengan terbatas. Namun, ia lebih ingin KBM tatap muka digelar serentak di seluruh Kabupaten Garut, bukan hanya di sekolah yang berada di 13 kecamatan.

"Kita harapkan setelah lebaran bisa semua tatap muka. Sebab, kalau hanya sebagian dulu, ada wilayah yang merasa tak dipedulikan. Merasa sirik. Malah nanti jadi polemik baru," kata dia.

Kendati demikian, Totong belum bisa menentukan waktu pasti KBM tatap muka dapat digelar sebelum atau sesudah tahun ajaran baru. Namun, ia menginginkan KBM tatap muka dapat digelar sebelum tahun ajaran saat ini selesai. Sehingga ketika masuk tahun ajaran baru ada evaluasi agar KBM tatap muka dapat lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement