REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Pertanian Provinsi Banten mendorong produksi cabai rawit dari petani lokal di Banten pada Maret-April 2021 dalam upaya menekan kenaikan harga cabai rawit yang terus merangkak naik.
"Di akhir Maret awal April, petani sudah banyak lagi yang melakukan penanaman cabai mengingat berakhirnya panen padi. Mudah-mudahan bisa meningkatkan produksi dan mampu menekan kenaikan harga cabai," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Rabu (17/3).
Kurangnya pasokan cabai keriting dari petani lokal disebabkan pada akhir Februari dan awal Maret, Provinsi Banten masuk musim panen padi. Artinya, secara umum petani lebih banyak yang berbudi daya tanaman pangan (padi) di bandingkan dengan cabai.
Selain itu, anomali iklim yang ekstrim sangat berpengaruh terhadap proses produksi tanaman cabai dan secara umum banyak yang terserang antracnosa, sehingga banyak buah yang busuk pada pohon. Belum lagi layu fusarium yang mengakibatkan tanaman layu mendadak atau secara tiba-tiba dan penyebarannya sangat cepat.
"Kejadian ini bukan hanya terjadi di Banten akan tetapi daerah lain juga sama," kata Agus.