Rabu 17 Mar 2021 02:01 WIB

Mengawasi Tata Kelola Hutan dan Lahan Gambut Indonesia 

Hingga Februari 2021, KLHK menyatakan, angka deforestasi menurun sebesar 75,03 persen

Rep: Priantono Oemar/ Red: Agus Yulianto
Petugas TNI dari Kodim 0313 Kampar menyemprot air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau.
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Petugas TNI dari Kodim 0313 Kampar menyemprot air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Golongan Hutan mengajak anak muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan untuk mau bergerak menjaga kelestarian hutan dan lahan gambut. Hal ini perlu segera dilakukan mengingat banyaknya bencana menimpa Indonesia yang 98 persen disebabkan oleh faktor hidrometerolog atau perubahan iklim. 

Koalisi Golongan Hutan yang sudah berjalan 2 tahun sejak Januari 2019, terus berupaya untuk mengedukasi anak muda di Indonesia tentang berbagai tantangan dan permasalahan di sektor lingkungan hidup. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat terlibat dan menggaungkan pentingnya pengawasan dan pengelolaan berkelanjutan hutan dan lahan gambut di Indonesia. 

Peran penting anak muda Indonesia dalam isu lingkungan disampaikan melalui Diskusi Media “Hutan dan Lahan Gambut Indonesia: Akankah Berpihak pada Generasi Mendatang?” yang diadakan secara daring pada Senin (15/3). Diskusi turut dihadiri oleh anggota Koalisi Golhut, yakni Sapta Ananda Proklamasi, GIS Specialist Greenpeace Indonesia, Rony Saputra, Direktur Hukum Yayasan Auriga Nusantara serta Hasbi Berliani, Direktur Program Untuk Tata Kelola Berkelanjutan Kemitraan/Partnership. 

Ode Rakhman, koordinator Koalisi Golongan Hutan, mengatakan, bahwa survei yang dilakukan oleh Change.org dan Yayasan Indonesia Cerah terkait Krisis Iklim di Mata Anak Muda tahun 2020 memperlihatkan data bahwa 89% anak muda Indonesia merasa khawatir tentang dampak krisis iklim. 

“Data tersebut menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan, namun tantangannya adalah anak muda ini belum mau bergerak dan membesarkan isu-isu lingkungan hidup di Indonesia,” ungkapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement