Selasa 16 Mar 2021 20:05 WIB

Pemda DIY Sebut tak Ada KIPI Serius Vaksinasi Pelayan Publik

Vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik di DI Yogyakarta sudah berjalan dua hari.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Mas Alamil Huda
Tenaga kesehatan melakukan screening peserta vaksininasi Covid-19 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin (15/3). Sebanyak 11.630 ASN serta pelayan publik di vaksinasi Covid-19 massal. Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap pertama ini berlangsung hingga Jumat (19/3).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan melakukan screening peserta vaksininasi Covid-19 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin (15/3). Sebanyak 11.630 ASN serta pelayan publik di vaksinasi Covid-19 massal. Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap pertama ini berlangsung hingga Jumat (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik di DI Yogyakarta sudah berjalan dua hari sejak 15 Maret 2021. Pemda DIY menyebut, belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan kondisi serius.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, per harinya ada 2.500 pelayan publik yang divaksin di Jogja Expo Center (JEC). Suntikan pertama vaksin di tahap kedua program vaksinasi ini dilakukan selama lima hari hingga 19 Maret nanti.

"Ini (vaksinasi) akan dilakukan sampai lima hari ke depan dengan sasaran lebih dari 11 ribu orang," kata Aji, Selasa (16/3).

Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi diharap untuk sabar menunggu. Pihaknya juga berupaya untuk menyelesaikan vaksinasi secepatnya dan dapat memulai tahap vaksinasi selanjutnya.

"Bagi saudara-saudara yang belum melakukan vaksinasi kita siapkan proses vaksinasi itu. Baik di pelayanan kesehatan di seluruh Yogyakarta maupun yang dilaksanakan secara massal," ujarnya.

Sementara itu, bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sebab, katanya, vaksinasi bukan menjadi jaminan bahwa seseorang tidak dapat terpapar dari Covid-19.

"Tapi (dilakukan vaksinasi) dalam rangka untuk mengurangi kemungkinan terpapar," jelas Aji.

Vaksinasi terhadap pelayan publik ini dilakukan secara massal. Pekerja media juga menjadi sasaran prioritas dalam vaksinasi tahap kedua tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement