Selasa 16 Mar 2021 11:26 WIB

Permintaan Kedelai Impor di Kudus Stabil Meski Harga Naik

Harga kedelai impor naik menjadi Rp 9.850 per kilogram.

Pekerja membuat tempe dengan kedelai impor. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pekerja membuat tempe dengan kedelai impor. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Permintaan kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, cenderung stabil. Stabilnya permintaan kedelai impor terjadi meski harga jual komoditas tersebut kembali naik menjadi Rp 9.850 per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp 9.800 per kg.

"Harga normalnya berkisar Rp 6.500 per kg, kemudian secara bertahap naik hingga menjadi Rp 9.800 per kg pada pertengahan Februari 2021. Pekan ini kembali naik Rp 50 menjadi Rp 9.850 per kg," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Selasa (16/3).

Baca Juga

Informasi yang diterima, kata Ma'ruf, kenaikan harga jual kedelai impor ini salah satunya disebabkan karena naiknya nilai indeks perdagangan. Meskipun ada kenaikan harga, permintaan kedelai impor cenderung stabil karena dalam sehari berkisar 15-20 ton.

Stabilnya permintaan tersebut, lanjut dia, disebabkan karena sebelumnya sudah mengalami kenaikan tinggi, sehingga saat ini sudah ada penyesuaian antara bahan baku yang naik dengan harga jual di pasaran."Konsumen dimungkinkan juga sudah mulai terbiasa dengan harga jual tahu maupun tempe di pasaran yang disesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku kedelai saat ini," ujarnya.

Untuk bisa menaikkan harga jual tahu dan tempe di pasaran, kata dia, memang tidak mudah karena harus melihat respons pasarnya. Jika masyarakat tetap membelinya, maka produksinya tetap stabil seperti yang terjadi sekarang.

Agar bisa bersaing di pasaran, setiap produsen tahu dan tempe juga dituntut bisa melakukan efisiensi produksi demi kelangsungan usahanya. Meskipun terjadi kenaikan harga, Primkopti Kudus memastikan stok kedelai aman karena tersedia 50 ton dan masih bisa ditambah karena stok di distributor besar juga tersedia dalam jumlah besar.

Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement