REPUBLIKA.CO.ID, MENTOK, BABEL -- Satuan Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melanjutkan surveilans di Desa Sinarmanik guna mencegah Covid-19. Sejauh ini ada 16 orang yang dinyatakan positif.
"Sampai hari ini kami masih melakukan surveilans sebagai upaya penanggulangan, sejauh ini sudah cukup aman dan tidak terjadi penambahan kasus," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Bangka Barat M. Putra Kusuma di Mentok, Selasa (16/3).
Ia menjelaskan, surveilans atau proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus disertai penyebaran informasi atau sosialisasi kepada warga guna mencegah risiko penularan Covid-19 di Desa Sinarmanik, Jebus.
"Pada kasus di Desa Sinarmanik ini kami lakukan pemeriksaan terhadap 94 orang warga dan hasilnya 16 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.
Dengan temuan kasus itu, kata dia, Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 mengusulkan untuk menutup sementara pelayanan di Kantor Desa Sinarmanik sebagai langkah antisipasi. "Untuk desa kami tidak melakukan penutupan akses, hanya kantor desa yang tutup sementara," katanya.
Surveilans di Desa Sinarmanik tersebut dilakukan setelah terjadi penambahan kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 15 orang. Terdiri dari empat orang laki-laki dan 11 perempuan dengan rentang usia 12 hingga 69 tahun secara bersamaan.
Kasus berawal dari adanya salah satu warga desa itu yang terdeteksi pada 11 Maret 2021 dengan hasil pemeriksaan antigen positif. Hari berikutnya dilakukan pengembangan atau penyelidikan epidemiologi dan ditemukan sebanyak 15 kasus tambahan.
"Sampai hari ini jumlah kasus warga yang positif Covid-19 di desa itu tetap 16 orang. Belum terjadi penambahan," katanya.
Tim Satgas akan terus melakukan identifikasi faktor risiko, advokasi, edukasi dan koordinasi di tingkat desa dan kecamatan. "Sekali lagi kami sampaikan agar warga patuh aturan menggunakan masker saat berinteraksi di komunitas masyarakat guna meminimalkan risiko penularan virus," katanya.