REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi mulai melakukan vaksinasi kepada lansia. Untuk tahap pertama, ada 5.200 lansia yang menjadi sasaran. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, menuturkan, peminat vaksin lansia sangat tinggi dibandingkan kategori lainnya.
"Semua sudah teralokasi ya, tapi secara sekilas peminat lansia kayaknya lebih tinggi dibanding peminat dari yang lain-lainnya," kata Tanti kepada wartawan, Senin (15/3).
Dengan begitu, kata dia, dinkes akan melihat persentase kategori mana yang bisa dialihkan untuk lansia. "Apabila persentase untuk sasaran lain tadi ternyata tidak memenuhi atau masih ada longgar (vaksinnya ada sisa). Nah itu nanti akan kita arahkan untuk lansia," kata dia.
Adapun, kata Tanti, masing-masing layanan vaksinasi memberikan data lansia di wilayahnya. Selanjutnya, para lansia dapat datang sendiri untuk melakukan screening terlebih dulu.
"Kalau seandainya sudah ada ya lakukan vaksinasi, kalau belum ada dan ternyata masih ada kelonggaran vaksin karena yang lainnya sasaran tidak terpenuhi maka itu bisa digunakan," ujar dia.
Tanti menjelaskan, meski peminatnya banyak namun vaksin lansia cukup selektif. Selain karena tinggi risiko, jumlahnya yang terbatas juga jadi kendala. "Lansia pastinya karena sedikit berisiko, jadi nakes harus lebih cermat. Artinya harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dulu," terangnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, jumlah lansia yang baru menerima vaksin dosis pertama ada 169 orang atau setara 33 persen. Sedangkan yang menerima dosis kedua baru 0,17 persen atau setara 9 orang.