REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memprioritaskan langkah-langkah untuk menyelamatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19 di daerahnya.
Salah satunya dilakukan melalui 'gerakan' untuk menggunakan dan memanfaatkan berbagai produk UMKM lokal, bagi setiap acara resmi pemkab hingga berbagai kegiatan di tingkat desa/ kelurahan.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengungkapkan, sesuai dengan visi misi serta program pembangunan Kabupaten Semarang ke depan, telah dibagi dalam tiga tahapan program unggulan pembangunan.
Yakni program unggulan pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk program unggulan jangka pendek, pemkab masih memprioritaskan upaya pencegahan dan penanganan pandemi.
Termasuk di dalamnya adalah langkah-langkah untuk menangani dampak perekonomian yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19, di berbagai wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
“Karena banyak sekali para pelaku UMKM di Kabupaten Semarang yang terpuruk dan jatuh akibat situasi pandemi selama satu tahun terakhir," jelasnya, usai menjadiinspektur upacara Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-500, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (15/3).
Terkait hal itu, bupati mencanangkan gerakan untuk menggunakan dan memanfaatkan berbagai produk lokal Kabupaten Semarang, guna membangkitkan kembali perekonomian di sektor UMKM.
Maka Pemkab Semarang mengambil kebijakan, agar kegiatan resmi tingkat pemerintah daerah, tiap- tiap OPD, kecamatan hingga desa agar membeli dan menggunakan produk- produk UMKM lokal Kabupaten Semarang.
Hal ini, lanjut bupati, merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membantu menyelamatkan dan menggerakkan kembali roda perekonomian para pelaku UMKM local, agar bisa bertahan di tengah- tengah situasi sulit akibat dampak pandemi Covid-19.
Kiat tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap, hingga kebijakan tersebut nantinya benar- benar efektif untuk membantu dan menyelamatkan para pelaku UMKM, terutama yang mengalami situasi sulit akibat dampak pandemi.
Terkait dengan kebijakan keberpihakan tersebut, bupati telah mengawali pada acara ‘Ngopi [Ngolah Pikir] Bareng Bupati Semarang dan Wakil Bupati Semarang’ yang dilaksanakan perdana di pendopo rumah dinas Bupati Semarang baru- baru ini.
Di mana produk kopi dan berbagai makanan yang disajikan, merupakan produk- produk UMKM lokal Kabupaten Semarang. “Dengan menggunakan dan membeli produk lokal tersebut, para pelaku UMKM akan tetap produktif di masa pandemi,” tegas Ngesti.
Sementara itu, upacara dalam rangka Hari jadi Kabupaten Semarang ke-500 berlangsung sederhana namun berlangsung dengan khidmat. Selain penerapan protokol kesehatan ketat, sejumlahpejabat eselon di lingkungan Pemkab Semarang mengenakan pakaian khas daerah Gagrak Semarangan.