Sabtu 13 Mar 2021 12:40 WIB

Survei PPI Sebut Popularitas Jokowi Masih Tinggi

Namun, Jokowi sempat membantah wacana masa jabatan presiden sampai tiga periode.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Endro Yuwanto
Presiden RI Joko Widodo.
Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Presiden RI Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan, popularitas dan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) masih populer di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan, popularitasnya masih jauh mengalahkan nama-nama lain.

“Kalau dilihat kecenderungan survei memasukkan nama Jokowi di pilpres tentu paling tinggi. Namanya presiden, lebih dikenal dan terlihat dari kinerjanya,” kata Adi saat dikonfirmasi, Sabtu (13/3).

Namun, Adi mengatakan Jokowi tidak mencalonkan lagi pada pilpres 2024. Ini mengacu pernyataan Jokowi pada 2019 lalu. Jokowi sempat membantah soal wacana masa jabatan presiden sampai tiga periode. Wacana tersebut, lanjut Adi, cenderung menjerumuskan dan mempermalukan Jokowi.

Menurut Adi, seharusnya sekarang sudah tidak ada lagi orang atau lembaga apa pun yang mencoba untuk mewancanakan kembali tentang jabatan tiga periode presiden. Sebab, wacana itu memang tidak bisa diwujudkan.

“Keputusan jabatan tiga periode presiden harus mengubah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 karena di dalam Undang-Undang disebutkan masa jabatan presiden hanya dua periode. Haram hukumnya kalau tiga periode. Kalau mau tiga periode harus mengubah UUD,”  jelas Adi.

Adi menilai usulan jabatan tiga periode telah menyalahi amanah reformasi yang memiliki upaya untuk membatasi jabatan presiden. “Kalau ada upaya untuk mengutak-atik ini semangatnya sudah seperti Orde Baru. Terlebih, sepuluh tahun itu waktu yang ideal dan efektif bagi seorang pemimpin untuk membuktikan dirinya dan tiga periode itu tidak rasional,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement