Jumat 12 Mar 2021 19:20 WIB

Bisnis Tanaman Hias Makin Menjanjikan

Bisnis tanaman hias dinilai tidak akan pernah surut.

Rep: Deddy Darmawan Nasution/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung mengamati tanaman kaktus yang dipajang di salah satu stan pameran.
Foto: Didik Suhartono/ANTARA
Pengunjung mengamati tanaman kaktus yang dipajang di salah satu stan pameran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis tanaman hias tengah naik daun di tengah masa pandemi. Hal itu lantaran banyak masyarakat yang berdia di rumah ingin agar pemandangan pekarangan terlihat lebih hijau dengan aneka tanaman.

Pecinta tanaman hias sekaligus Owner The Jungle Green House, Jesslyn Lim mengatakan bahwa bisnis tanaman hias merupakan bisnis strategis yang menguntungkan. Apalagi, bisnis ini sangat mudah dilakukan karena bisa menggunakan lahan sempit seperti halaman dan pekarangan rumah.

"Sebelum menjejaki bisnis tanaman hias yang sekarang ini. Dulu saya memulainya dari pot seluas 4 meter. Kemudian saya tekuni dan bertambah menjadi 100 pot. Entah kenapa setiap hari terus bertambah dan sekarang jadi full. Seiring berjalannya waktu. saya posting lalu temen-temen tertarik. Dan akhirnya saya jualan," kata Jesslyn, dalam sebuah diskusi di Kementerian Pertanian, Jumat (12/3).

Jesslyn mengatakan, investasi pada tanaman hias adalah investasi yang sangat tepat, mengingat penggemar produk hortikultura ini tersebar di seluruh antero dunia. Tidak ada kata rugi jika bisnis ini dilakukan secara baik dan benar.

"Apalagi sekarang ini lagi musim tanaman jenis variegata yang sedang naik naiknya. Istilahnya, tanaman ini adalah tanaman corak berduit. Bahkan harganya bisa sampai puluhan juta. Karena itu saya sudah tidak beli barang-barang branded karena semuanya saya investasikan ke tanaman hias," katanya.

Ketua Kelompok Tani Mandiri Cianjur, Jana Rojana mengatakan, bisnis tanaman hias tidak akan pernah surut selama di dunia ini masih dihuni makhluk hidup. Bisnis ini bahkan bisa berkembang lebih besar sering kehadiran varietas cantik dan memiliki nilai jual yang sangat mahal.

"Selama pandemi ini untuk bunga potong memang mengalami penurunan. Tapi saya bilang, bisnis bunga itu selama ada manusia hidup maka akan tetap hidup. Karena itu saya menikmati dan mencintai menjadi penjual dan perawat tanaman hias," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement