Jumat 12 Mar 2021 18:08 WIB

Koperasi Pertanian Bisa Jadi Penggerak Entaskan Kemiskinan

Koperasi pertanian tingkatkan produksi pertanian sebagai benteng ketahanan pangan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) Korporasi Petani Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya di Desa Mlantiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Kamis (15/10/2020).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) Korporasi Petani Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya di Desa Mlantiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Kamis (15/10/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA--Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah menjadi tuan rumah Temu Nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian. Tak kurang 27 pimpinan kontingen koperasi pertanian dari berbagaih daerah di Indonesia, mengikuti kegiatan yang digelar mulai Rabu (10/3) hingga Jumat (12/3) ini.

Temu nasional di Kota Salatiga tersebut, juga mengamanatkan Wakil Ketua Komite II DPD RI, Abdullah Puteh sebagai Ketua Umum dan Ketua Formatur Gabungan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia (GKPPI) melalui ‘Deklarasi Ambarawa 11 Maret 2021’.

Dalam sambutannya, Abdullah Puteh berkeyakinan bahwa gerakan koperasi pertanian bersungguh- sungguh memperioritaskan untuk meningkatkan produksi pertanian, sebagai ‘benteng’ ketahanan pangan. “Gerakan koperasi pertanian juga akan menjadikan bangsa ini berkemampuan untuk mendorong pengentasan kemiskinan masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, Kegiatan Temu Nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap program Kementerian Pertanian dan Kementerian Koperasi dan UKM, dalam rangka mensejahterakan petani.

Pada saat yang sama temu nasional ini juga diarahkan untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional. Ia juga mengapresiasi Pemkot salatiga yang mendukung terselenggaranya temu nasional koperasi pertanian tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Wali Kota Salatiga, saya sampaikan, di sini (Salatiga) tak ada makanan enak, yang ada makanan enak sekali,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Suwandi MSc, menyampaikan, temu nasional pelaku usaha koperasi pertanian ini semangat Strategi Kebangkitan Koperasi Pertanian dalam Meningkatkan Produksi Pangan Nasional.

Salah satu output dari kegiatan temu nasional ini adalah lahirnya Deklarasi Ambarawa, yang mencanangkan berdirinya GKPPI. Atas nama Menteri Pertanian, Suwandi juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Salatiga.

“Selain telah membawa Kota Salatiga dalam meraih Penghargaan Adipura dan Penghargaan Kota Tertoleran, wali kota juga mendukung terselenggaranya temu nasional para pelaku usaha koperasi pertanian ini,” lanjutnya.

Sementara itu, pada penutupan kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Salatiga, Dr Muh Haris SS MSi yang juga menjadi salah satu anggota formatur GKPPI menyampaikan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Salatiga mengucapkan terima kasih telah menjadikan Kota Salatiga sebagai tuan rumah Temu Nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian.

Menurutnya ini menjadi momentum yang penting, dengan lahirnya Deklarasi Ambarawa, di Monumen Palagan Ambarawa. “Ini akan dikenang dalam sejarah perkoperasian pertanian di Indonesia,” katanya.

Haris juga mengakui, daerahnya juga memiliki beberapa problematika dan keluh kesah dari para petani, diantaranya betapa tidak bangganya mereka menjadi petani sehingga tidak satupun anak-anak yang bercita- cita menjadi petani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement