REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Sawah seluas 300 hektare lebih di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua terendam bersamaan tingginya intensitas hujan akhir Februari-Maret 2021. Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya Viktor Malisa di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (12/3), mengatakan, petani masih menunggu air yang meluap di sawah surut untuk melakukan kegiatan di sawah. "Karena sawah ini umumnya di pinggir kali dan memang air kali naik sehingga ada sekitar 300 lebih hektare semua banjir," katanya.
Namun, luapan air yang terjadi di ratusan hektare sawah itu tidak mengakibatkan petani gagal panen. "Kabar baiknya semua sudah panen baru hujan, jadi tidak ada yang rugi," katanya.
Petani dan Pemerintah Jayawijaya berharap dalam setahun bisa melakukan dua hingga tiga kali musim tanam namun situasi ini tidak memungkinkan. "Tetapi kendalanya banjir, akhirnya persemaian rusak. Jadi kita lagi tunggu-tunggu air surut," katanya.
Sebelumnya pihak badan penanggulangan bencana daerah setempat menyebutkan 7.937 kepala keluarga yang tersebar di 23 distrik terdampak banjir yang terjadi. "Dari 23 distrik, rumah masyarakat yang terndam atau masuk air itu 1.289. Sawah yang terendam itu 145," kata kepala BPBD Jayawijaya Amsal Wamo.