Kamis 11 Mar 2021 16:14 WIB

Mayoritas Wisatawan dari Luar Yogyakarta Diminta Pulang

Kebanyakan rombongan wisatawan tak dapat tunjukan hasil tes bebas Covid.

Wisatawan berkeliling di komplek wisata Taman Sari, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan berkeliling di komplek wisata Taman Sari, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah rombongan wisatawan dari luar daerah Yogyakarta tidak dapat menunjukkan identitas kesehatan, seperti hasil negatif PCR atau rapid test antigen atau hasil pemeriksaan GeNose. Hal itu terungkap saat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta, Jawa Tengah melakukan patroli di sejumlah objek wisata pada Kamis (11/3).

"Pada hari ini, kami melakukan patroli di Taman Sari dan GL Zoo. Di kedua objek wisata tersebut, masih ada beberapa rombongan wisatawan yang tidak bisa menunjukkan hasil negatif rapid antigen," kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto.

Menurut Agus, petugas patroli di Taman Sari melakukan pemeriksaan acak kepada lima rombongan wisatawan dari luar daerah seperti dari Cilacap, Salatiga, Pasuruan, Purbalingga, dan Magelang. Dari lima rombongan tersebut, hanya rombongan dari Pasuruan yang bisa menunjukkan identitas kesehatan mereka berupa hasil negatif rapid test antigen.

"Empat rombongan lain kemudian diminta meninggalkan lokasi wisata dan kembali ke daerah asal," katanya.

Sementara di GL Zoo, dilakukan pemeriksaan acak kepada tujuh rombongan wisatawan dari Semarang, Surabaya, Boyolali, Sidoharsjo, Magelang, dan Klaten. Seluruhnya tidak bisa menunjukkan identitas kesehatan sehingga disarankan kembali ke daerah asal.

Pengecekan acak terhadap identitas kesehatan wisatawan akan dilakukan hingga akhir pekan untuk memastikan wisatawan yang datang ke Yogyakarta dalam kondisi sehat. "Kami imbau kepada seluruh wisatawan yang datang ke Yogyakarta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan yang tidak kalah penting membawa identitas kesehatan. Bisa dari hasil swab PCR, rapid antigen atau GeNose. Tujuannya untuk kenyamanan dan keselamatan diri sendiri serta orang lain," katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, pada libur Isra Miraj terjadi kenaikan jumlah pengunjung di kawasan Malioboro, namun belum signifikan. Menurut dia, tidak ada penanganan khusus terkait pandemi selama liburan ini. "Namun kami akan melakukan antisipasi terhadap potensi munculnya kerumunan," katanya.

UPT Cagar Budaya melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk pengamanan di Malioboro, Jogoboro. Begitu juga dengan dukungan TNI, kepolisian, serta Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

"Kami hindari betul munculnya kerumunan karena bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19. Meski untuk melakukannya merupakan tugas berat karena keterbatasan petugas," katanya.

Untuk pengecekan identitas kesehatan kepada wisatawan masih dilakukan secara acak. Pada Sabtu (13/3) mendatang, direncanakan akan dilakukan pemeriksaan acak GeNose untuk 200 pengunjung Malioboro.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement