REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pakar Biomolekuler Universitas Sriwijaya, Prof Yuwono, menegaskan vaksin Sinovac yang sedang digunakan di Indonesia bisa diandalkan untuk menangkal virus corona B117. Alasannya, Sinovac mengandung virus utuh.
"Virus utuh artinya reaksinya utuh. Sedangkan varian B117 berasal dari mutasi protein S (salah satu bagian virus Covid-19), jadi vaksin Sinovac bisa mengatasi mutasi-mutasi virus Covid-19," kata Prof Yuwono, Rabu (10/3).
Menurutnya vaksin Sinovac bereaksi ke seluruh tubuh, sehingga reaksi B117 akan langsung diatasi vaksin buatan China itu ketika masuk ke dalam tubuh seseorang. Reaksinya sama seperti jika Covid-19 masuk ke dalam tubuh.
Para ahli juga meyakini varian B117 tidak mempengaruhi efektivitas vaksin Sinovac, kata dia. Kandungan utuh virus di dalam vaksin tidak lepas dari penggunaan teknologi yang dilakukan China, berbeda dengan vaksin Pfizer yang hanya mengandung RNA virus sehingga masih dipertanyakan efektivitasnya.
Oleh karena itu ia meminta masyarakat ikut berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 yang saat ini telah mencakupi hampir tiga juta orang di Indonesia. Selain untuk mencegah B117 juga agar kasus baru Covid-19 bisa terus ditekan.
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Sumsel yang menunjukkan penurunan hampir 50 persen dalam beberapa pekan terakhir. Sebenarnya belum ada penelitian terkait dampak vaksin dan penurunan kasus, namun menurutnya itu sudah kabar baik bagi penanganan Covid-19 di Sumsel.
Selain itu Prof Yuwono mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi B117 yang telah terdeteksi masuk ke Indonesia. Sebab varian itu tidak lebih berbahaya dari Covid-19.
"Tidak perlu heboh dengan B117, karena kita semua seharusnya sudah dewasa menghadapi informasi-informasi terkait virus, yang penting protokol kesehatannya dilaksanakan dan ditingkatkan lagi," ujar Prof Yuwono yang juga Dirut RS Pusri Palembang.
Meski diduga lebih cepat menular dibanding Covid-19, namun ia menyebut para ahli yakin gejala yang ditimbulkan B117 lebih ringan sehingga proses penyembuhannya juga lebih cepat. "B117 asalnya dari Inggris, kalau virusnya berbahaya harusnya Liga Inggris sudah ditutup, tapi faktanya tetap jalan, jadi masyarakat fokus saja ke informasi yang baik-baik," kataya menambahkan.