REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendata kerusakan puluhan Sekolah Dasar (SD) yang terdampak bencana banjir. Musibah banjir di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan terjadi sejak 14 Januari 2021 dan hampir satu bulan lamanya baru benar-benar surut.
"Banyak SD yang terdampak banjir itu di wilayah Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan, kita data ini apa saja kerusakan," ujar Kabid Pengelolaan SD Disdik Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Selasa (9/3).
Data sementara yang dilaporkan kepada pihaknya sekitar 60 SD negeri yang terdampak banjir beberapa waktu lalu itu. Dari laporan sementara, ujar Nuryadi, kerusakan gedung sekolah tidak begitu berat.
Namun, sebagian fasilitas terendam, seperti bangku, meja, dan lemari, sehingga banyak yang tidak bisa digunakan lagi. Dia mengatakan untuk langkah perbaikan memang tidak bisa cepat, karena belum ada alokasi anggaran.
"Karena kan kejadiannya sudah program anggaran 2021 diketok, mungkin pada pembahasan APBD perubahan," tutur Nuryadi.
Sebab, ucap dia, tidak mungkin menggeser anggaran yang sudah terprogramkan untuk penanganan sekolah rusak yang cukup banyak ini. "Karena ini masa pandemi COVID-19 yang sekolah tidak menggelar pendidikan tatap muka juga, jadi bisa lah sedikit terlambat," ujarnya.
Tentunya, ujar dia, saat ini belum tersusun pula data yang harus diperbaiki per unit sekolah yang terdampak banjir tersebut. "Jadi kalau datanya sudah lengkap, baru kita susun alokasi anggarannya per unit sekolah," tuturnya.