Senin 08 Mar 2021 17:43 WIB

Ridwan Kamil: Mari Kita Move On

Covid-19 adalah sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah cara pandang kita.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat move on. Masyarakat tak bisa lagi kembali menggunakan cara-cara lama dalam sejumlah aktivitas. Covid-19 telah membawa kebiasaan baru yang harus diadaptasi masyarakat. 

Demikian dikatakan Gubernur dalam Majelis Taklim Juara “Refleksi Satu Tahun Pandemi Covid-19”, yang digelar virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Ahad malam (7/3).

"Maka, mari kita move on, beradaptasi dengan gaya-gaya baru, karena kita tidak bisa berharap dengan kebiasaan seperti dulu. Covid-19 adalah sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah cara pandang kita," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, setahun Covid-19 di Jabar membawa beberapa budaya baru yang pengaruhnya positif, di antaranya masyarakat kini lebih peduli kesehatannya. "Ada budaya baru dalam satu tahun pandemi ini kita menjadi masyarakat yang lebih peduli kesehatan. Sekarang saya cuci tangan sehari bisa 10 kali," katanya.

Selain itu, kata dia, pandemi juga telah memunculkan banyak orang baik. Terlihat dari donatur yang peduli membantu sesama yang kesulitan akibat terdampak Covid-19 juga dalam bentuk penanganan. "Bahkan, kemarin ada 10 rumah dan motor yang ingin disumbangkan untuk pahlawan Covid-19," katanya.

Selama setahun, kata dia, ada empat sektor ekonomi yang teruji, bahkan trennya meningkat, yakni digital, pangan, kesehatan, dan pendidikan. “Terutama digital akan jadi budaya baru, termasuk dakwah yang saat ini sedang kita lakukan," kata Emil.

Menurutnya, melihat sejarah dunia, Covid-19 adalah satu dari rentetan pandemi yang pernah melanda. Wabah penyakit hadir silih berganti dalam sejarah peradaban. Dulu, katanya, ada pandemi di Inggris yang mengakibatkan orang-orang hijrah ke benua Amerika.

Di Indonesia saat zaman kolonial Belanda, kata dia, ada pandemi malaria javanica yang menyebabkan pemerintah Belanda memindahkan ibu kotanya ke Bandung. Lalu, pandemi flu spanyol yang mengakibatkan 50 juta orang meninggal, termasuk korbannya di Hindia-Belanda, tepatnya Jawa Timur. "Dan, oleh takdir Allah pandemi Covid-19 hadir di saat saya jadi Gubernur," katanya. 

Menurutnya, Covid-19 merupakan ujian yang diberikan kepada individu, keluarga, masyarakat, hingga bangsa dan negara. Sebagai seorang pemimpin, Ridwan Kamil berprinsip kunci menghadapi pandemi tersebut adalah harus selalu kuat secara spiritual atau batin. Sebab, badan akan tergantung pada bagaimana kondisi pikiran.

"Salah satu yang menjadi renungan saya kuncinya harus selalu bersih hati dan kuat spiritual karena Covid-19 adalah tes kepada semua orang. Malau pikirannya optimistis, badan ikut optimistis, begitu pun sebaliknya, itu prinsip saya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement