REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan lembaga ahli Jerman untuk mengembangkan infrastruktur hijau. Jawa Barat, menjadi salah satu provinsi prioritas.
Infrastruktur hijau yang disebut sebagai Green Infrastructure Initiative (GII) menawarkan pembiayaan inovatif mencakup pengelolaan air, pengolahan limbah dan sampah, dan transportasi perkotaan.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, program infrastruktur hijau di Jabar akan difokuskan untuk mengembangkan beberapa kawasan metropolitan. “Ini yang dibutuhkan Jabar dalam mengembangkan kawasan metropolitan Bandung, Cirebon, dan Bogor,” ujar Emil sapaan akrabnya, Ahad (7/3).
Dengan pembiayaan inovatif ini, menurut Emil, Pemprov Jabar tidak perlu lagi mengandalkan APBD yang notabene saat ini sedang memprioritaskan penanganan pandemi COVID-19. “Green Infrastructure Initiative menawarkan pembiayaan yang inovatif sehingga kami tidak perlu bergantung APBD provinsi. Maka dari itu, Provinsi Jabar menyambut baik inisiatif ini,” katanya.
Bertindak sebagai konsultan ahli dalam Green Infrastructure Initiative, yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Kfw Entwicklungsbank (KfW). GIZ akan mengarahkan proyek pada level teknis, sedangkan KfW dalam aspek pembiayaan.
Saat ini, kerja sama dengan GIZ dan KfW telah mengerucut pada proyek energi limbah di Cirebon, Bekasi, dan Bogor bernama Emission Reduction in Cities (EriC). KfW tekah menyelesaikan
tiga studi kelayakan. “Kami ingin mendorong penerapan proyek tersebut secepatnya,” katanya.
Selain di tiga wilayah itu, proyek lain juga berpeluang masuk skema GII seperti transportasi Bandung Raya yang memadukan transportasi dalam kota dengan KA Cepat Bandung – Jakarta di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
“Kami ingin lihat lebih banyak teknologi Jerman yang dikenal bisa diandalkan dan tahan lama diterapkan di Jabar,” katanya.
Dalam kerja sama ini, Emil menyarankan GIZ dapat mendampingi dalam peningkatan kapasitas SDM di tingkat provinsi, dan juga kabupaten/kota di Jabar.
“Saya ingin menyarankan jika mungkin GIZ juga mendampingi dalam rangka peningkatan kapasitas SDM kami di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terutama terkait pembangunan rendah karbon,” katanya.