REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Yogyakarta mencoba mendorong pertumbuhan koperasi berbasis komunitas sebagai upaya untuk menambah daya ungkit program pengentasan kemiskinan di wilayah.
"Saat ini, sebagian besar koperasi yang ada di Kota Yogyakarta merupakan koperasi fungsional. Ke depan, kami akan mencoba untuk mendorong agar pertumbuhan koperasi berbasis komunitas semakin banyak," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Jumat (5/3).
Pada saat ini, jumlah koperasi yang tercatat di Kota Yogyakarta sebanyak 364 koperasi dan hanya ada 14 koperasi berbasis komunitas, seluruhnya adalah koperasi wanita.
Menurut Tri Karyadi, pembentukan koperasi memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan sifat keanggotaan koperasi adalah terbuka yang artinya bisa diakses oleh seluruh masyarakat tanpa memperhatikan tempat tinggal atau domisili.
"Tetapi, akan lebih baik jika keanggotaan tersebut berbasis komunitas di wilayah sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pun akan semakin baik. Kondisi kesejahteraan komunitas di suatu wilayah bisa diangkat bersama-sama," katanya.