REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Herd immunity merupakan upaya menghentikan laju penyebaran virus dengan cara membiarkan imunitas alami tubuh. Sehingga, daya tahan atau imunitas diharapkan akan muncul dan virus akan reda dengan sendirinya.
Dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah Air, pemerintah berupaya agar herd immunity dapat segera terbentuk melalui vaksinasi yang dilakukan secara masif.
"Tantangannya satu, banyak yang rebutan di seluruh dunia. Banyak negara yang belum dapat, meskipun baru mulai. Kita dibandingkan negara Asia dan negara maju Alhamdulillah bisa mulai," demikian disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam dialog bertema Digitalisasi Percepatan Vaksinasi yang diselenggarakan KPCPEN - FMB9 secara daring, Jumat (5/3).
Budi juga mengatakan, dalam enam bulan ke depan Indonesia akan mendapat total sekitar 90 juta dosis dari total kebutuhan sekitar 362 juta dosis untuk 181 juta rakyat Indonesia. Ini berarti sampai dengan bulan September 2021, baru sekitar 45 juta masyarakat yang menerima vaksin.
"Program ini harus selesai dalam waktu 1 tahun sesuai arahan Bapak Presiden."
Untuk memenuhi target itulah, Menkes Budi memastikan bahwa pemerintah akan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar program vaksinasi ini dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan. Adapun kolaborasi yang akan dan sudah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, adalah kerjasama antarinstansi pemerintah, kementerian/lembaga dan swasta.
"Dan sayapun sudah merangkul TNI. Jadi sekarang TNI dan Polri sudah menyuntikkan sendiri ke tenaga mereka, karena mereka ternyata memiliki tenaga kesehatan yang banyak sekali," jelasnya.
Selain kolaborasi, Menteri Kesehatan juga memanfaatkan teknologi untuk mempercepat dan memudahkan pelaksanaan vaksinasi agar selesai tepat waktu. Caranya, dengan menggandeng aplikasi untuk menyederhanakan proses administrasi sehingga dapat memperbanyak titik-titik penyelenggaraan vaksinasi, termasuk dalam bentuk drive thru.