Kamis 04 Mar 2021 13:58 WIB

Intip Kemampuan Kapal Angkut Tank TNI Buatan Dalam Negeri

Pembuatan kapal angkut tank itu lebih cepat delapan bulan dari waktu yang ditetapkan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
KSAL Laksamana Yudo Margono bersama Kabaranahan Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari meneken dokumen serah terima  KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 di Batam, Rabu (3/3).
Foto: Dok Kemhan
KSAL Laksamana Yudo Margono bersama Kabaranahan Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari meneken dokumen serah terima KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 di Batam, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal angkut tank (AT) anyar buatan dalam negeri TNI Angkatan Laut (AL), KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527, dapat mengangkut 15 tank BMP-3F. Kapal tersebut juga dapat membawa 367 pasukan dengan kecepatan maksimal 16 knots serta diawali 111 orang kru kapal.

Kapal produksi PT Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks itu, baru saja melalui kegiatan penamaan Kapal AT-8 dan AT-9 serta peluncuran Kapal AT-9. Kedua kalal tersebut menyelesaikan pembangunannya selama 22 bulan dari 30 bulan waktu yang dibutuhkan, atau delapan bulan lebih cepat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan), Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, dalam keterangan pers menyatakan, Indonesia sebagai negara maritim kepulauan terbesar di dunia, sudah seharusnya memperkuat kemampuan dalam mengamankan wilayah perairannya yang sangat luas.

"Sehingga memiliki konsekuensi logis yakni penambahan alutsista kapal secara bertahap hingga memenuhi jumlah proporsional yang dibutuhkan," kata Donny dalam siaran pers, Kamis (4/3).

Donny mengatakan, pembangunan kapal AT merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan pertahanan negara pada umumnya dan kekuatan TNI AL pada khususnya. Itu sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada, yang bertujuan memenuhi jumlah minimal kapal yang bisa dioperasikan dalam mendukung pemenuhan tugas.

Tapi, Donny mengingatkan, realisasi pemenuhan kapal AT tersebut harus pula ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalitas prajurit pengawaknya. Hal itu penting untuk dilakukan sebagai perwujudan dari TNI AL yang profesional, modern dan tangguh.

“Pembangunan Kapal Angkut Tank ke-8 dan ke-9 ini merupakan wujud kontribusi Kemhan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri," jelas Donny.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement