REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Puluhan rumah, satu madrasah, dan satu masjid di Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang mengalami kerusakan akibat dilanda angin kencang pada Rabu (3/3). Hingga kini, bangunan yang mengalami kerusakan belum diperbaiki, dan beberapa warga Megamendung yang terdampak masih mengungsi.
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan, angin kencang yang melanda dua kecamatan tersebut terjadi di waktu yang bersamaan, yakni pada Rabu sekitar pukul 15.30 WIB.
“Kejadian pada Rabu sore sekitar pukul 15.30 WIB. Yang terdampak di Kampung Kabandungan dan Kampung Sukaresmi, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, serta Kampung Garungsang Pasir dan Kampung Gunung Batu, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang,” ujar Adam kepada Republika.co.id, Kamis (4/3).
Adam menjelaskan, kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Megamendung. Dengan rincian, satu rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang, dan 54 rumah mengalami rusak ringan di Kampung Kabandungan. Sementara, 15 rumah di Kampung Sukaresmi mengalami rusak ringan.
Sehingga, lanjutnya, jika ditotal, ada 83 rumah di Kecamatan Megamendung mengalami kerusakan. Akibatnya, meski tidak menyebabkan korban jiwa, sebanyak 13 jiwa yang terdiri atas tiga kepala keluarga (KK) harus mengungsi karena rumahnya tidak bisa ditempati. Selain itu, dua fasilitas umum juga terdampak. Yakni, Pondok Pesantren Ar-Raudaoh dan Masjid Al-Fallah. “Saat ini rumah belum diperbaiki dan korban mengungsi ketempat yang lebih aman,” tutur Adam.
Sementara itu, untuk di Kecamatan Babakan Madang ada lima rumah milik delapan KK yang terdampak. Adam memerinci, rumah yang terdampak terletak di Kampung Garungsang Pasir sebanyak dua rumah, dan di Kampung Gunung Batu sebanyak tiga rumah.
Di Kecamatan Babakan Madang sendiri tidak ada fasilitas umum yang terdampak, juga tidak ada korban yang mengungsi. “Petugas melakukan pemotongan pohon yang roboh dan sudah dapat ditempati kembali oleh pemiliknya,” ujarnya.