REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Menyusul diprioritaskannya warga kelompok lanjut usia (lansia) dalam pemberian vaksin Covid-19, para ulama maupun tokoh agama yang sudah berusia lanjut bakal mendapatkan kesempatan untuk divaksin terlebih dahulu.
Untuk itu kepada masyarakat, para ulama maupun tokoh agama yang belum berusia lanjut diminta untuk tetap bersabar, menunggu kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi dari pemerintah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, pesan dari Menteri Kesehatan (Menkes) agar masyarakat bisa bersabar terlebih dahulu untuk bias mendapat giliran vaksinasi Covid-19.
Sebab pengiriman vaksin masih akan dilakukan secara bertahap dan terus- menerus hingga nantinya masyarakat di luar kelompok lansia, tenaga pelayanan publik serta tenaga kesehatan (nakes) juga bakal divaksin.
“Untuk Saat ini yang menjadi prioritas penerima vaksin adalah petugas pelayanan publik dan lansia,” ungkap gubernur usai melihat langsung pelaksanaan vaksinasi anggota TNI di RS Bhakti Wiratamtama Semarang, di Kota Semarang, Rabu (3/3).
Jadi kalau ada lansia boleh didahulukan, tetapi memang harus antre terlebih dahulu dan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, pengiriman vaksin sudah bisa dilakukan kembali agar Jawa Tengah bisa melakukan percepatan.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut juga mengaku, kemarin para tokoh agama juga menghubungi dan minta untuk dibantu agar bisa ikut divaksin bersama dengan kelompok petugas layanan publik.
Namun dari sekian daftar nama ulama dan tokoh agama yang dimasukkan setelah dipilih tidak semuanya telah berusia lanjut. Maka gubernur pun mohon maaf kami bisa membantu, tetapi memang lansia dulu yang didahulukan.
Maka kemarin para ulama, tokoh agama yang sudah termasuk lansia yang bisa didahulukan. “Seperti dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gus Mus juga sudah, ada Bikshu, Romo, dan Pendeta yang lansia sudah kita vaksin, jadi urut- urutan prioritasnya begitu,” tegas Ganajr.
Sementara itu, hari ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga berkeliling mengunjungi dua fasilitas kesehatan (faskes) tempat pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok petugas pelayanan publik dan lansia di Kota Semarang.
Kegiatan ini sekaligus untuk melakukan monitoring serta memastikan kelancaran pemberian vaksinasi di kedua faskes tersebut. Untuk tahap ini, vaksinasi juga mulai diberikan kepada para kelompok warga lansia.
Kedua faskes yang dikunjungi meliputi RS Bhakti Wiratamtama Semarang serta RSUD Tugurejo. RS Bhakti Wiratamtama dijadikan tempat pelayanan vaksinasi untuk anggota TNI yang bertugas di lapangan termasuk Babinsa dan anggota TNI non tenaga kesehatan (nakes).
Menurut gubernur, TNI ini sudah lebih dulu, setidaknya untuk anggota nakes TNI, dan kali ini sudah dimulai lagi untuk non nakes yang bertugas di lapangan, termasuk di dalamnya para Babinsa.
Kebetulan pada pelaksanaan hari ini bersamaan dengan acara ‘Gugur Gunung bersama Panglima Kodam/IV Diponegoro’. “Jadi kerja bakti semua, setelah kegiatan itu akan segera digelindingkan karena kemarin yang TNI khusus itu skriningnya sudah dilakukan di awal,” katanya.
Setelah dari RS Bhakti Wiratamtama, gubernur kemudian menuju RSUD Tugurejo untuk melakukan monitoring pelaksanaan di rumah sakit ‘pelat merah’ milik Pemprov Jawa Tengah tersebut.
Di lokasi tersebut dilakukan vaksinasi untuk pelayanan publik dan masyarakat termasuk lansia. “Mudah- mudahan, sudah dicek juga dari kepolisian dan TNI lancar, terus yang di masyarakat juga bisa segera dimulai,” lanjutnya.
Berdasarkan laporan pelaksanaan vaksinasi dari daerah, beberapa kabupaten/ kota juga sudah ada yang memberikan vaksinasi kepada kelompok warga lansia, seperti di wilayah Kota Semarang yang hari ini dimonitor guberur.