Rabu 03 Mar 2021 15:42 WIB

Vaksin Mandiri, Swasta Siap Bayar Hingga Rp 1 Juta per Orang

Vaksin Gotong Royong rencananya menggunakan buatan Pfizer dan Sinopharm.

 Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer BioNTech.
Foto: Song Kyung-Seok / Pool via AP
Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer BioNTech.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan swasta yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) siap membayar hingga Rp 1 juta per orang untuk pembiayaan program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri. Vaksin ini akan diberikan dari perusahaan kepada karyawan atau buruh secara gratis.

"Kami sudah sampaikan antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta untuk satu set vaksin, untuk dua kali penyuntikan," kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/3).

Jumlah tersebut untuk pembiayaan dua dosis vaksin dan juga seperangkat alat kesehatan sekali pakai yang digunakan dalam proses penyuntikan.

Kementerian Kesehatan pada pekan lalu menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Salah satunya mengatur tentang program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 itu salah satunya mengatur tentang batas atas harga vaksin dan harga pelayanan vaksinasi program Vaksin Gotong Royong ditentukan oleh Menteri Kesehatan. Untuk saat ini harga vaksin untuk program Vaksin Gotong Royong belum diketahui karena produknya belum tersedia.

Namun Shinta menyebutkan pihaknya sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan PT Biofarma selaku induk perusahaan BUMN holding farmasi yang akan mengimpor vaksin terkait sistem distribusi dan juga harga jual vaksin.

"Untuk dari pengadaannya harus melalui Biofarma, jadi Kadin ada perjanjian dengan Biofarma untuk pengadaan vaksinnya. Dan juga sudah mengusulkan beberapa perusahaan swasta yang membantu distribusi logistik cold chain-nya," kata Shinta.

Kadin mengusulkan sejumlah perusahaan swasta di sektor farmasi yang memiliki infrastruktur untuk distribusi vaksin.

Shinta mengatakan Kadin juga sudah menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk pelaksanaan vaksinasi lantaran tidak diperkenankan menggunakan fasilitas kesehatan milik pemerintah."Kita juga sudah siapkan fasilitas kesehatan (milik) swasta yang siap untuk program Vaksin Gotong Royong," kata dia.

Vaksin Gotong Royong rencananya akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm asal China dan juga vaksin Pfizer dari Amerika Serikat. PT Biofarma akan mengimpor vaksin buatan Pfizer sementara anak perusahaannya PT Kimia Farma Tbk akan mengimpor vaksin Sinopharm dari Cina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement